BREAKING NEWS

Recent Comments

Sabtu, 28 September 2013

Cerita Kelam Si Pengobral Sahwat

(Kisah Nyata Pasien AA KS Gunawan)

Seks bagiku segalanya, bahkan sejak kelas enam SD aku sudah suka onani, begitu nikmat dan menggetarkan. Pun begitu ketika  rem
aja, aku bagaikan Ariel, selalu tampil perkasa di ranjang. Pernah kuberpikir, bahwa aku dilahirkan untuk jadi pangeran keperkasaan.
Orang biasa memangilku Roy. Aku seorang wirausaha, punya counter hp  sepuluh buah, warung lesehan 5, gerai burger tersebar di sudut sudut kota Medan. Bagiku, untuk masalah uang bukanlah sesuatu yang sulit. Aku seorang suami dari Dina, pegawai Bank Swasta dan ayah seorang putri yang kini berusia 3 tahun. Tapi dibalik kesuksesanku, orang orang tak tahu, kalau batinku menderita dan merana. Ketika sahwat mendesak, aku tak kuasa mendaki kenikmatan.
Sejak remaja, aku ngekos di kawasan Medan Baru. Kos kosan yang lingkungannya banyak dihuni wanita malam. Sembari kuliah di Akademi Komputer di kawasan Padang Bulan, Medan aku mulai merintis usaha kafe, sedikit demi sedikit hingga berkembang sampai sekarang. Masa masa itulah aku mengenal seks dalam artian sesungguhnya. Kalau masa puber  baru setingkat onani. Dan ketika remaja aku sebegitu bebasnya berhubungan badan dengan wanita yang kusuka, terlebih kembang kembang malam yang satu kos denganku. Lembar demi lembar hari kulalui dengan mereguk kenikmatan. Bahkan kegiatan seks bagiku seperti makan saja. Begitu pengen langsung ada.
Kehidupan free seks seperti itu kujalani hampir lima tahun lebih. Masa itu begitu cepat berlalu. Hingga satu senja yang mendung, persis di Pajak Pringgan, aku berjumpa dengan Dina, mahasiswi semester akhir Fakultas Ekonomi. Perkenalan yang tak disengaja itu begitu membekas di hati kami. Hingga merasa saling merindu. Dia tipe wanita yang kuidam idamkan selama ini, begitu juga dia padaku. Katanya aku sosok pria mandiri, penyayang dan perhatian. Tapi di dalam hati aku seolah memberontak, bagaimana kalau ia tahu perangaiku sebenarnya. Si penjahat kelamin !. Untuk mengamankan cerita cerita masa lalu ku, akhirnya aku pindah kosan di kawasan Padang Bulan Medan, tak jauh dari kampus USU. Walau suasananya kos kosan, tapi lingkungannya beda, di tempat ini banyak mahasiswa maupun mahasiswinya, bukan wanita malam seperti tempatku dahulu.
Di tempat itulah, lembaran hari mulai kami ukir bersama Dina. Dan di kosan baru itulah, aku berhasil memperawani Dina. Ia begitu pasrah, ketika tiap jengkal tubuhnya kukuas, hingga mahkotanya paling berharga itu bisa kureguk. Aku tak mau menghindar, karena ia benar kucinta. Ia pun kusunting jadi isteriku. Hidupku juga benar-benar beruntung, usai menikah, ia pun diterima kerja disebuah Bank Swasta terkemuka di negeri ini. Kloplah sudah, atas rekomendasinya, aku pun bisa mendapat suntikan dana dan mengembangkan usahaku.
Hmmm, itulah sepenggal ceritaku, delapan tahun perkawinanku. Tiga tahun lalu, aku sama sekali tidak bisa memberi nafkah batin pada Dina, isteriku yang sintal. Walaupun kuganti dengan peran lidahku untuk memberi kepuasan padanya, tapi itu belum maksimal. Ia ingin yang benar-benar seperti dulu. Aku terdiam mengenang masa laluku, mungkin inilah resikonya, ketika terlalu mengumbar sahwat. Aku divonis impotensi. Tak bisa ereksi, walau dirangsang sebegitu hebat. Aku menyerah dengan keadaanku yang lemah syahwat ini !. Tapi sejak dua minggu lalu, semuanya berubah usai bertemu dengan teman lama yang sekelakuan denganku. Erik nama teman itu, atas sarannya aku diajak  berobat ke AA Ks Gunawan, seorang pakar pengobatan alat vital yang tinggal di Desa Punden Rejo, Tanjung Morawa, Deli Serdang. Di tempat itulah, masalah kelelakianku diobati. Diberi ramuan, didoakan dan diterapi. Tak butuh waktu lama. Aku perkasa lagi seperti dahulu. Bahkan tak jarang, ketika kami bersetubuh, kulihat bola mata Dina hanya berwarna putih saja, bagian yang hitamnya hilang entah kemana. Ia benar benar lupa daratan ketika mengayuh birahi bersamaku. Terimakasih Aa Ks Gunawan atas bantuannya. (Seperti cerita Roy dan ditulis Abdurrahman)

Bikin Cantik Tanpa Operasi Plastik

DALAM kiprahnya sebagai praktisi Supranatural, Raden Haryo Damar (RHD) memiliki berbagai macam produk gaib, sebut saja misalnya Susuk dan Mustika kemilau Super Star dan Sang Diva.

Kepada radarberitaonline.com, RHD, sapaan akrab buat wong pinter yang selalu tampil bersahaja ini mengatakan, semua program ilmunya merupakan hasil resensi ilmu gaib dan rujukan kitab kuning, tidak menyimpang dari kitabullah, assunnah, ijmak, kiyas, bebas agama, arts magic dan religi bahkan aman dan permanen.

Khusus mengenai susuk dan mustika kemilau super star dan sang diva, Raden Haryo Damar mengatakan kedua piranti supranatural itu merupakan pengolahan batin ilmu putih yang khusus untuk mengkemilaukan wajah baik pria maupun wanita.

“Produk ini merupakan kajian dari khasanah ilmu susuk terbaik dari yang baik dan sudah diuji bertahun – tahun. Terbukti bikin cantik dan bagus rupa hingga tak perlu operasi plastik, aura kemilau, pesona diri, suara karisma dan bertaburan bintang, sukses bisnis, karir, jodoh, sial hilang dan manfaat lain yang tak tertulis. Bahkan bisa mempengaruhi wajah mirip idola kita,” ujar Raden tersenyum optimis.

Raden Haryo Damar yang saat ini sudah merambah ke layar kaca di sebuah televisi swasta di Sumatera Utara ini mengaku, semua itu dilakukan semata – mata ingin total mengabdikan dirinya untuk membantu sesama melalui pengobatan alternatif dan keilmuan tradisional. Karena itu jualah, nama besarnya sudah sampai ke Taiwan, Hongkong, Jepang, Flipina dan negara Asia Tenggara lainnya. Hal itu terlihat dari daftar pasien yang diperlihatkannya.

Selain dikenal memiliki susuk dan mustika kemilau, paranormal pemilik ponsel 0815 3120 669 juga memiliki pelet kamasutra. Sebuah ilmu pelet tingkat tinggi yang memancarkan daya pengasihan yang cukup tinggi.

Paranormal yang bisa ditemui di Jalan Medan – Tanjung Morawa KM 12 Gang Rasmi Komplek Koserna Blok C No. 14 Tanjung Morawa, setiap harinya dengan setia membantu Anda yang sedang menghadapi masalah pelik. (Abudrrahman)

Tante Nirmala, Kisah Hidupnya Tak Secantik Wajahnya

 Walau usianya setengah baya, namun gurat gurat  kecantikannya masih tersisa. Wanita paruh baya ini selalu tersenyum manis pada siapa saja yang menyapanya. Namun siapa sangka dibalik kecantikannya itu, tersimpan derita yang cukup memilukan. Inilah kisahnya.
 Daripada suamiku berzinah terus, kurelakan dia kawin lagi. Tapi, atas keputusan itu aku terbuang dari rumahku sendiri.  Namaku Nirmala, dulunya aku tinggal di sebuah rumah sewa di kawasan Amplas Medan. Saat itu usiaku 35 tahun, ibu dari satu anak. Kehidupan sehari hariku berlalu begitu saja. Seolah debu tertiup angin.
 Aku bersuamikan seorang manager pemasaran di sebuah perusahaan swasta. Dulunya kami menikah dengan prinsip cinta sama cinta, tak ada paksaan dari mana pun. Kami pun memutuskan menikah dengan modal patungan. Tentunya, melihat itu, kedua orang tua kami sangat bangga melihat anak anaknya. Tahun tahun pertama, kami jalani kehidupan perkawinan dengan begitu bergairah. Mas Ben suamiku kian giat bekerja, ia begitu bersemangat. Karirnya begitu cepat melejit, disamping itu, aku sudah mengandung buah cinta kami yang sudah berusia enam bulan. Itu tandanya, tak lama lagi aku menimang anak.
 Karena keuletan suami bekerja, target target penjualan yang dibebankan perusahaan kepadanya dapat dipenuhi. Belum genap setahun pernikahan kami, tak lama setelah anak pertama kami lahir, ia dipercaya jadi Manager Cabang di perusahaan. Kami pun mendapatkan fasiltas mewah di perusahaan, rumah dan kenderaan.
 Ditengah kelapangan rezeki berpihak kepada kami, suamiku punya kebiasaan aneh. Ia suka mengoleksi VCD Porno. Setelah menonton adegan adegan itu, ia memintaku untuk mempraktekkanya. Awalnya sih, masih dalam batas batas kewajaran. Lama kelamaan, semuanya berjalan aneh, ganjil dan di luar kewajaran. Sesuatu yang tidak pada tempatnya pun dimintanya. Itu tentu sangat bertentangan dengan agama bahkan hati nuraniku. Ia terus memaksa. Pernah kutolak keinginannya, tapi akhirnya kami bertengkar hebat. Dia memang tidak memukulku, tapi ia membanting benda benda di dekatnya. Mas Ben  kelihatan begitu kalap. Bertahun masalah ini berlalu. Ketika aku memenuhi apa yang dipintanya ia begitu baik padaku, tapi sebaliknya, ia bisa bertindak di luar batas.
 Lama kelamaan, aku mulai curiga akan tingkah lakunya. Mas Ben sering pulang hingga larut malam. Ia pun beralasan macam macam. Mulai dari rapat, kenderaan rusak, macet dan seabrek alasan lainnya.
 Jawaban dari kecurigaan ku mulai terungkap, ketika aku menemukan kondom di saku celananya. Ketika hal itu kutanyakan padanya, ia begitu sangat gugup. Sejak peristiwa itu ia berubah. Ia jadi pribadi tertutup. Sangat beda dengan pribadinya yang dulu. Penemuan kondom itu bukanlah satu dua kali kutemukan, bahkan sering. Jelaslah, ia bukan tipe lelaki pesilingkuh mumpuni.
 Aku pun mengajaknya bicara dari hati ke hati. Kukatakan padanya, kalau  menemukan wanita yang cocok, menikah lagilah. Kulihat ekpresi wajahnya berubah ketika mendengar itu. Ia tersenyum, mengangguk dan mengecup keningku.
 “Terimakasih, kau begitu paham isi hatiku,” katanya kala itu.
 Tak memakan waktu lama, ia menikah dengan wanita montok berkulit hitam manis. Berdandan menor dan matanya sedikit jalang. Dari tipe tipenya dia kelihatan bekas wanita penghibur.
 Setelah menikah, suamiku berubah drastis. Perhatiannya seratus persen tertuang pada isteri barunya itu. Bahkan tanpa sungkan, ia membawanya ke rumah kami. Jujur memang aku merasa risih.  Akhirnya kuputuskan untuk menyewa rumah. Duh, aku terusir dari istanaku sendiri.
 Ditengah kegalauan itu, muncul Friska teman kompakku sejak kecil. Ia geleng geleng kepala melihat keadaan rumah tanggaku. “Sebaiknya suamimu itu ditundukkan saja, biar jangan macam-macam,” katanya dengan wajah geram. “Caranya gimaan,” kataku dengan kening mengernyit. “Nih, aku ada kenal orang pintar, namanya Bambang Al Aziz, coba kamu hp dulu untuk buat janji, ini nomornya 085297773555. Ceritakanlah keluhanmu.
 Singkat cerita, oleh Bambang Al Aziz, aku dibekali dengan Susuk Inti Karomah. Pemasangan dan pengguannya simpel, namun tuah magisnya sangat terasa. Sejak aku memakai susuk itu, aku bagai terlahir kembali. Orang orang, terlebih laki-laki begitu bernafsu melihatku. Bahkan suamiku yang sempat menikah siri dengan wanita lain, juga tunduk dan takluk ketika melihat pamor wajahku. Bahkan, permainan seksku begitu bergelora. Suamiku yang tipe haus seks jadi tak berdaya mengimbangi permainanku. Kini suamiku seperti dulu lagi, menemukan jati dirinya. Bahkan aku juga turut membantunya mencari uang menjadi agen asuransi. Rezeki kami pun kembali mengalir seperti dulu dan sudah bisa tinggal di perumahan elit. “Inilah kisah hidupku, capek tapi untunglah, aku bisa mempertahankan rumah tanggaku,” ujar Tante Nirmala sambil membetulkan letak roknya yang hampir tersingkap. (Seperti curhatnya pada Abdurrahman)

Jumat, 27 September 2013

Ketua DPD LSM FBI Deli Serdang Jamaludin Serukan Jangan Golput


Tanjung Morawa (radarberitaonline.com)- Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat Front Bersatu Indonesia (LSM FBI) Kabupaten Deli Serdang, menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Deli Serdang untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Bupati yang diadakan pada 23 Oktober 2013 mendatang.

 Pilkada Deliserdang kali ini diikuti 11 pasangan, yakni Ashari Tambunan-Zainuddin Mars yang diusung PAN, PKB, PBB, dan Gerindra. Selanjutnya pasangan Tengku Ahmad Thala’a-Hardi Mulyono (Golkar, PPP, Partai Patriot), Fatmawati Takrim-Subandi (Demokrat), Timbangen Ginting-Parningotan Sembiring (PDIP, PPRN, PDK, PKPI, PIS, Partai Buruh, Partai Kedaulatan, PKDI, dan PDS), dan Muhammad Idris-Satrya Yudha Wibowo (PKS, Hanura). Sedangkan pasangan calon yang maju dari jalur perseorangan, yakni Harun Nuh-Bambang Hermanto, Rabu Alam-Purnama Ginting, Eddy Azwar-Selamat, Musdalifah-Syaiful Syafri, Sudiono-Haris Binar Ginting, dan Sihabuddin-Nemaken Tarigan.

 “Banyak calon yang bertarung, tentu banyak juga tim tim sukses berjalan, mengakibatkan seringnya ada benturan di lapangan. Saya  menyarankan agar tim sukses masing masing Calon Bupati, supaya bisa berjalan sesuai peraturan berlaku dan menghindari konflik di lapangan. Bekerja secara sportif,” kata Jamaludin pada wartawan ketika dimintai komentarnya seputar Pilkada Deli Serdang kali ini.

 Ia juga berharap, pada pesta demokrasi Pemilihan Bupati kali ini berlangsung satu putaran, walaupun ia berpandangan bisa berlangsung sampai dua putaran. “Kita juga berharap, agar berlangsung satu putaran, karena akan menghemat uang negara,” katanya kemudian.

 Disinggung mengenai figur seperti apa pimpinan Deli Serdang mendatang, pria murah senyum ini juga punya komentar. “Tipe blusukan, dan ngerti apa itu keluhan masyarakat di daerah pedesaan. Seperti petani, nelayan dan buruh,” katanya menambahkan.

 Kemudian, bagi Bupati terpilih nanti, Jamaludin punya harapan agar tercipta program-progam yang menyentuh hajat hidup orang banyak, terutama rakyat kecil. “Yang utama masalah pembangunan infrastruktur, transportasi, jalan. Nah perbaikan jalan ini yang penting.  Karena mengingat wilayah Deli Serdang begitu luas, perlu kelancaran arus transportasi, karena digunakan untuk mengangkut khususnya hasil bumi dari desa ke kota. Seperti halnya di Daerah Penen, Sibiru-biru, kemudian Talun Kenas dan daerah daerah lainnya yang kondisi jalannya rusak parah. Hal yang terpenting lagi adalah penyuluhan pertanian, perikanan dan peternakan. Saya berharap agar diberlakukan sistem kemitraan pemerintah. Seperti dalam hal pembibitan, pupuk, penyediakan sarana prasarana, peternak, penambak ikan, dan tak lupa memperhatikan jaminan kesehatan kaum buruh,” papar Jamaludin dengan yakin.

Jagokan Musdalifah dan Syaiful Safri
Secara pribadi, pria yang juga hobby bercocok tanam ini, punya jagoan tersendiri dalam Pilkada Deli Serdang kali ini. Ya, dialah pasangan No. 5. Musdalifah dan Syaiful Safri. Menurutnya, membangun masyarakat dengan prinsip ekonomi kreatif merupakan hal yang sangat bagus sekali bila diterapkan, tentunya jika pasangan ini memimpin Deli Serdang lima tahun kedepan. Kemudian secara finansial, pasangan ini adalah benar benar mapan, dan yang lebih penting lagi,  masih menurut Jamaludin, pasangan ini menempuh jalur independen.

“Jika terpilih nanti, mereka bebas dari tekanan dan campur tangan partai dan pihak pihak lainnya. Jadi mereka dapat berkonsentrasi penuh dalam memajukan Deli Serdang ini,” kata Jamaluddin kemudian.
 Terakhir dalam komentarnya, Jamaludin menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Deli Serdang untuk turut berpartisipasi dengan menggunakan hak pilihnya. Karena saat inilah, menentukan arah pembangunan Deli Serdang lima tahun berikutnya. (Abdurrahman)

Susuk Mustika Pesona Untuk Dongkrak Kesuksesan

KI Jamaluddin Hadi Wijoyo paranormal satu ini hadir untuk membantu sesama menggunakan ilmu – ilmu supranatural yang dimilikinya sejak masa anak - anak. Ia merupakan satu dari sekian banyak paranormal yang ada di Sumatera Utara.

KI Jamaluddin Hadi Wijoyo paranormal satu ini hadir untuk membantu sesama menggunakan ilmu – ilmu supranatural yang dimilikinya sejak masa anak - anak. Ia merupakan satu dari sekian banyak paranormal yang ada di Sumatera Utara. Ilmu susuk adalah spesialisasi produknya. Ia menamakan susuk mustika pesona. Ilmu susuk satu ini Insya Allah dapat menambah cantik dan tampan, teduh di pandang, menarik lawan jenis, untuk kewibawaan dan lain sebagainya.

“Tidak ada pantangan dan tidak mempersulit kematian, bisa untuk semua Agama,” ujar paranormal yang berpraktek di Jalan Limau Manis Psr XIV Gg. Durian No. 4, Tanjung Morawa, Deli Serdang ini.

Selain itu Ki Jamaluddin juga menerapkan ilmu pengasih agar semua orang merasa senang, welas asih kasihan, wajah nampak awet muda. Kemudian, ruwatan untuk buang sial badan, dekatkan jodoh, pelarisan, pembersihan tempat usaha dari pengaruh mistik, benteng diri gaib dan kunci pasangan agar tidak selingkuh.

“Dengan kerendahan hati, semua keilmuan saya untuk anda yang benar – benar membutuhkannya tanpa membeda – bedakan suku dan agama,” ujar Ki Jamaluddin pemilik ponsel 085296896806. (Abdurrahman)

LSM FBI Desak Pemkab Deli Serdang Perbaiki Jalan Rusak

Tanjungmorawa, (radarberitaonline.com) – Masyarakat Kabupaten Deli Serdang banyak yang mengeluhkan kerusakan jalan yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aktivitas peningkatan perekomonian warga. Apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan Deli Serdang sebagai lokasi Bandara Kualanamu yang bertaraf Internasional yang kini sudah beroperasi.

Pantauan wartawan, kerusakan jalan tersebut banyak ditemukan di sepanjang ruas jalan Kecamatan Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Lubuk Pakam, Patumbak, dan Labuhan Deli.

“Dengan jumlah penduduk sekitar 1,7 juta lebih dan lokasinya berdampingan dengan Kota Medan yang menjadi ibukota Provinsi Sumut, potensi Deli Serdang semakin kuat, tapi sayang infrastruktur jalannya banyak yang rusak,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah LSM Front Bersatu Indonesia (LSM FBI) Deli Serdang Jamaluddin (foto) di Tanjung Morawa, beberapa waktu lalu
.

“Kondisi jalannya kurang baik. Masyarakat banyak yang mengeluh,”  ujarnya menambahkan.

Sebenarnya, imbuh Jamaluddin, potensi pembangunan di Deli Serdang sangat besar karena memiliki berbagai sumber daya, mulai dari perkebunan, pertanian, pariwisata, jasa, hingga industri.  Namun, kata dia, berbagai potensi yang dimiliki Deli Serdang tersebut tidak didukung infrastruktur jalan yang memadai karena banyak mengalami kerusakan. Selain kurangnya pemeliharaan, kerusakan tersebut diperkirakan karena tidak tepatnya konsep pembangunan jalan yang diterapkan Pemkab Deli Serdang.

Ia mencontohkan pembangunan dan perbaikan jalan di kawasan Tanjung Morawa A dan Tanjung Morawa B yang sistem drainasenya hanya dibuat di satu sisi jalan. Akibatnya, air dan lumpur yang berada di sisi jalan yang lainnya melimpah dan menggenangi ruas jalan sehingga infrastruktur yang dibangun tersebut cepat rusak. Selain itu, dari penelusuran dan informasi yang didapatkan dari masyarakat, infrastruktur jalan di Deli Serdang juga tidak mendukung karena banyaknya ruas jalan yang tidak pernah dibangun atau diperbaiki.

“Bukan hanya rusak, tetapi banyak juga yang belum terjamah,” katanya.

 “Kita desak Pemkab Deli Serdang untuk memperbaiki jalan rusak tersebut, karena sangat menyusahkan masyarakat,” ujar Jamaluddin mengakhiri. (Abdurrahman)

Rabu, 25 September 2013

Musollah Al Mutmainnah Medan Sinembah Butuh Bantuan

Tanjung Morawa, radarberitaonline.com

Musollah Al Mutmainnah yang terletak di Perum Cendana Asri Desa Medan Sinembah Dusun IX, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang membutuhkan bantuan dana. Bantuan tersebut digunakan untuk pembangunan teras musollah tersebut.

Dana yang dibutuhkan sesuai proposal yang diedarkan sebesar Rp. 44.800.000,-. Proposal yang ditandatangani oleh Mhd Ishak Lubis selaku ketua, Satiaro Zebua sekretaris, Sugiono bendahara serta diketahui Kepala Desa Medan Sinembah Suparno.

“Sehubungan dengan kelangsungan pembangunan teras Mushollah Al Mutmainnah Komp Perum Cendana Asri, Desa Medan Sinembah, dengan ini kami selaku panitia berharap kepada Bapak, Ibu dan saudara-saudara semuanya agar berkenan memberikan bantuan dan menginfaqkan sebagian rezeki,  berupa dana maupun material bangunan demi terlaksananya pembangunan teras Musollah tersebut,” ujar ketua panitia Mhd Ishak Lubis pada wartawan.

Masih menurut Mhd Ishak Lubis, Islam adalah agama Allah yang merupakan rahmat bagi sekalian alam serta menyerukan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasullah.

“Di dalam ajaran Dinul Islam, Musollah adalah tempat ibadah dan pusat strategi perjuangan Islam. Oleh karenanya dengan membangun Musollah berarti kita membangun Dinul Islam,” katanya mengakhiri. (Abdurrahman)

Selasa, 24 September 2013

Sering Berziarah Ke Makam Keramat Dapat Mendongrak Derajat Hidup

Oleh : Abdurrahman


AA KS Gunawan, pria berasal Pelabuhan Ratu , Jawa Barat ini  punya cerita tersendiri dalam debutnya di jagad supranatural Sumatera Utara. Ia kerap melakukan ziarah ke makam para orang suci yang dikeramatkan. Kenapa ?

Seperti penuturannya kepada penulis, ada banyak manfaat bisa diperoleh dari kegiatan rutin dalam berziarah ini, paling tidak bisa untuk meningkatkan taraf hidup seseorang. Menurutnya, jika kita baik dengan gaib, ia juga akan membantu kita dalam kesuksesan. Tradisi ini dilakukan Aa Ks Gunawan sejak ia berusia 30 tahun. Dan itu diperolehnya ketika nyantri di salah satu pondok pesantren.

Ada banyak makam yang telah dikunjunginya, sebut saja misalnya Mas Jong Agus Ju, Sempu, Banten, Sultan Maulana Hasanuddin, Serang Banten, Sultan Maulana Yusuf, Panyunatan, Banten, Sultan Maulana Abdul Mupahir, Kenari Banten, Sultan Maulana Mansur, Cikaduen Saketi, Banten, Syeh Haji Kudrattulloh/ Gentar Bumi, Pangungayan, Pelabuhan Ratu. Kemudian Pangeran Purba Negara, Kenari Banten, Raden Tubagus Buang, Panyunatan Banten,  Embah Uyut Centayan, Telaga Pasir Jengjing, Eyang Haruman Jaya, Cadas Belang. Makam-makam tersebut semuanya berada di wilayah Jawa Barat. Sedangkan yang di Sumatera Utara sendiri, makam yang kerap ia kunjungi adalah Syeh Abdul Wahab Rokan di Langkat dan Datuk Darah Putih di Medan.

“Manfaat terbesar yang diperoleh AA Ks Gunawan dalam berziarah adalah hidup jauh lebih baik serta  selalu mengingat kematian. Kemudian mencari kebarokahan, dan yang jelas akan dilimpahkan kerezekian,” ujarnya. Dalam berziarah, Aa Ks Gunawan juga punya prinsip,  yang utama mengikuti adat daerah dimana letak makam tersebut. “Kalau di Jawa mendatangi terlebih dahulu  juru kuncinya. Kemudian berdoa dan berdzikir, ya Allah Semoga  yang udah meninggal ini diterima disisiMU,” papar Aa KS Gunawan.
Sekedar berbagi,  ada pengalaman khusus yang dialami Aa Ks Gunawan selama menekuni tradisi gemar berziarah ini. “Setidaknya hidup saya berubah.  Sebelum berziarah ke makam-makam aulia, hidup saya melarat kali,  kreta pun tak punya. Karena tekun berziarah dan atas Izin Yang Maha Kuasa, saat ini  saya sudah mempunyai mobil, rumah dan beberapa petak sawah, Alhamdulillah,” ujar Aa Ks Gunawan terharu.

Sejak merasakan manfaat luar biasa itulah, Aa Ks Gunawan, sampai kapan pun akan terus rutin berziarah kemana pun tempat tempat makam para Aulia nan keramat. Apalagi, usai ziarah Aa Ks Gunawan sering dijumpai orang orang tua yang dikunjungi tersebut dalam mimpi. Mereka datang memberi wejangan dan nasehat untuk kemajuan hidupnya. Kepada yang ingin menekuni tradisi gemar ziarah ini, Aa Ks Gunawan berpesan agar hati tulus dan bersih dan semata mata Tawakkal pada Tuhan Yang Maha Esa, dan apa yang dilakukan hanya ikhtiar semata.

Ada kenangan tersendiri bagi Aa Ks Gunawan ketia menjalani tradisi ziarah ini, ketika ia berziarah ke makam Eyang Haruman Jaya, Cadas Belang dan Embah Uyut Centayan, dalam waktu singkat, tanpa diduga duga, Aa Ks Gunawan mendapatkan rezeki mobil, rumah dan sawah dalam tempo satu bulan.
Terakhir, masih menurut Aa Ks Gunawan, selain berziarah, hal yang dapat mendongkrak rezeki adalah dengan rajin bersedekah pada anak yatim, jompo dan pihak pihak yang sangat memerlukan lainnya. (***)

Sulaiman Sambas: Aku Tak Bisa Melupakan Engkau, Jarum Patah Kau Jadikan Peniti

Sulaiman Sambas, sastrawan dari Kota Kerang, Tanjung Balai. Kini, ia menjalani hidupnya dengan bersahaja sembari mereguk manisnya madu seni sastra. Tinggal di rumah yang sederhana di kawasan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, tak membuatnya mengeluh. Ia pun terus berkarya.

“Karya sastra, bagi saya, sebuah seni yang membuat seseorang lebih leluasa menyampaikan aspirasi,” ujarnya di awal bincang sore, akhir Agustus 2013 lalu.

Sastrawan kelahiran 27 Juni 1945 ini kemudian berkisah tentang masa mudanya dahulu, yang kesemuanya bergelayut di ranah sastra. Ya, sosok inilah pendiri Kelompok Sastrawan Kembang Karang Tanjung Balai pada 16 Juli 1967.

Ia menambahkan, lewat karya sastra bisa dilakukan pembentukan maupun pembenahan karakter anak bangsa. Karena sastra itu sendiri lahir dari kehidupan manusia. Seseorang akan lebih terangsang membaca, ketika untaian kalimat itu indah dan sarat.

Dunia sastra baginya, adalah upaya menyajikan sesuatu atau hal yang biasa menjadi luar biasa. Apalagi bisa menjadi pencerahan bagi pembacanya. Untuk itu, bagi pelaku dunia sastra, selain talenta, hal yang harus dilakukan adalah dengan banyak-banyak membaca karya orang lain. Hal itu akan menambah khasanah dan mutu tulisan kita ketika dinikmati pembaca.

Disinggung mengenai model karya sastra zaman dahulu dan sekarang, menurut pendapatnya terlihat perbedaan jelas. Kalau karya dahulu, sifatnya konvensional. Alurnya banyak lurus, mengungkapkan atau bercerita sedetail mungkin. Sedangkan karya sastra masa kini, dominan bersifat kontemporer. Banyak karya sastra yang tak tunduk pada alur, sehingga terkesan absrud.

“Mungkin karena penulisnya tidak sempat merenung, sehingga lahir karya karya absurd,” ujarnya sambil tersenyum. Tapi walaupun demikian, mengenai penilaian karya sastra itu bersifat relatif. Tergantung penulisnya, cara menuangkan gagasannya kemudian pembacanya. Baik menurut si A belum tentu dengan si B.

Secara pribadi, selama bergelut di dunia sastra, Sulaiman Sambas menemukan ketenangan batin dan kepuasan tiada tara. Apalagi jika pembaca begitu terhanyut akan tulisannya. Bahkan, Damiri Mahmud, juga seorang Sastrawan Sumut terpesona akan salah satu kalimat dalam sajak Sulaiman Sambas. “Aku Tak Bisa Melupakan Engkau, Jarum Patah Kau Jadikan Peniti”. Begitu petikannya.

Begitulah Sulaiman Sambas punya cerita. Lantas bagaimana dengan Anda? (Abdurrahman)

Senin, 23 September 2013

Abi Syekh Daeng, Sering Berkunjung Ke Alam Astral untuk Membantu Sesama

Oleh : Abdurrahman

Di kota Medan, praktisi dunia gaib banyak macam ragamnya. Baik kepercayaan, aliran keilmuan maupun cara pandang, yang intinya kian menyemarakkan jagad supranatural yang selalu enak untuk ditelusuri. Kali ini, saya akan mengenalkan pada Pembaca, seseorang yang memiliki kekuatan gaib untuk membantu Anda. 

Adalah Abi Syeh Daeng, pria yang sedari remaja sudah jatuh cinta pada dunia gaib. Ia pun sudah mengenal dunia Suluk dari Tarikat Naqsabandiah. Berhari hari ia melakukan suluk di sebuah Pondok. Hingga ia sampai pada sebuah peristiwa yang tidak bisa dilupakannya sampai kini. Ia masuk ke alam Astral dan melihat dirinya dari ketinggian. Disitulah ia menemukan sosok yang dinamakan hakikat diri. 

“Umur 17 tahun. Sewaktu suluk, ketika dzikiran, saat itulah, saya merasakannya. Jumpa cahaya, melihat dan masuk ke alam nur, ada kelanggengan dan ketenangan  tidak bisa dilukiskan, menjumpai cahaya gilang gemilang, mahligai tempat singgasana, berdialog dengan diri kita sendiri,” ujarnya mengenang ketika dijumpai di kediamannya di jalan Marelan IX Pasar 1 Rel Gg. Pribadi No. 145, Medan Marelan. Ia juga menambahkan,  sampai sekarang ia sering melakukan perjalanan itu. Tujuannnya mempertajam batin, mendapakan hidayah, tentunya bisa berjumpa hakikat diri.

Bagi Syeh Daeng, upaya spiritual memang tidak bisa dilepaskan dari tiap sendi kehidupan manusia. Dengan energi kegaiban ada berbagai masalah yang bisa diselesaikan salah satunya bagi yang terkena narkoba. Khusus mengenai ini, ia telah berpengalaman mengatasinya. Ada beberapa fase atau tahapan yang bisa dilakukan untuk menuju kesembuhan lewat terapi penyembuhan narkoba.  “Dengan sistem ruwatan  sapu jagad wahyu agung, relfeksi, hijamah, terapi kejiwaan dengan metode ilahiah, terapi energi murni. Air putih, telor ayam kampung dan habbatussaudah, juga dilengkapi terapi mandi,” Ujar Syeh Daeng yang bisa dihubungi di nomor 085297931233

Selain menangani masalah narkoba, Syeh Daeng juga menyediakan  Kalung Rajah Ayat Kursi Multi Guna. Merupakan media gaib sangat ampuh untuk membantu segala macam problem hidup manusia. Seperti permasalahan rumah tangga, percintaan, bisnis, usaha, dan lain sebagainya. “Kuncinya yakin dan ikhlas, semuanya akan berhasil,” katanya mengakhiri. (*)

Noegroho Adjie, Dari Hobby jadi Profesi

Belajar otodidak, bukan menjadi halangan buat sosok Noegroho Adjie untuk berkreasi di dunia desain grafis. Baginya terus belajar dan bereksplorasi dalam mendesain logo khususnya, dilakukannya dimana dan kapan saja.

Menurutnya, semua berawal dari hobby, dan kini, berubah jadi profesi.
"Dunia desain grafis ini penuh tantangan, dan tentunya membuat kita berkreasi lebih baik lagi," katanya pada radarberitaonline.com.

Sejauh ini, produk desain yang telah dibuatnya meliputi : logo perusahaan, kuliner, clhoting, dan lain sebagainya.

"Tapi terus terang, karena saya pemain baru, jadi bekerja sambil belajar mengasah kemampuan," ujarnya merendah.

Nah, yang jelas, Noegroho Adjie tidak mematok tarif tinggi dalam jasa desainnya. Murah meriah, begitu katanya.

Bagi peminat bisa menghubungi Adjie melalui email : logomurah81@gmail.com atau hp 08566211486. (Abdurrahman)

Susuk Inti Karomah Dibalik Kesuksesan Biduan Kafe

Oleh : Abdurrahman

Persaingan dunia hiburan tidak hanya ada pada artis papan atas seperti Jakarta. Geliat kehidupan malam kota Medan pun tak kalah serunya. Paling tidak inilah sekelumit cerita dari perjalanan seorang gadis dunia malam, di Ibu Kota Propinsi pimpinan Gatot Pujo Nugroho ini.

Senja baru saja menjelma, ketika saya membuka obrolan dengan Rani, begitu ia mengaku sering disapa, seorang biduan kafe, di salah satu sudut gerai makanan di Medan Plaza. Bagi  saya, wajah Rani seperti memiliki energi khas terendiri. Penuh pesona yang menggairahkan. Ada apa ya dibalik itu ?

Perkenalan saya dengan Rani, berawal dari situs jejaring sosial Facebook. Karena enak ngobronya di dunia maya, kami putuskan untuk berjumpa, istilah kerennya, kopi darat gitu lho.  Ternyata bodinya yang cantik dan sexy, tidak seindah jalan hidupnya. Kondisi jatuh bangun dan penuh penderitaan pernah dikecap Rani, anak bontot dari 3 bersaudara ini.

“Entahlah Bang, kalau diceritakan kisah hidupku, mungkin bisa lebih panjang dari Tersanjung, katanya mencontohkan seperti sinetron berepisode ratusan di salah satu stasiun televisi swasta. Awalnya ia menapak karir di dunia hiburan malam. Mulai dari operator karoke, cewek KTV (teman minum),  caddy golf, dan hingga kini ia jadi biduan kafe. Dari sekian lama perjalanan karir entertaimennya, justru di jadi biduan kafelah ia menemukan ketenangan dan kenyamanan.  Apalagi saat ini ia tidak harus pusing pusing lagi memikirkan biaya bulanan kehidupannya, karena salah seorang pejabat di daerah ini menjadikannya isteri simpanan.

“Sejak kenal Bapak itu bang, saya sudah enaklah Bang, apa apa udah lengkap,” katanya sambil tersenyum sambil membasahi bibir merahnya. Sesaat Rani terdiam, ketika saya menanyakan, apa kunci suksesnya dalam karir dan bisa membuat seorang pejabat, bertekuk lutut padanya. Rani terdiam ketika ditanya, pandangannya menerawang jauh. Sejurus kemudian ia tersenyum penuh arti.

“Gini lho Bang, Pas waktu betul betul jatuh, aku dikenalkan sama orang pintar gitu. Orangnya belum palah gitu tua sih, namanya Bambang Al Aziz, kalau abang tak percaya ini no hp abang itu 085297773555, sekalian abang nanyak nanyak juga kalau mau. Dulu waktu kesana, aku diberinya susuk Inti Karomah. Sejak pakek itulah hidupku berubah. Job ada aja, mata lelaki tebeliak aja lihat aku, bawaannya sor gitu, dan terakhir sama si Bapak inilah. Cinta kali dia sama aku, macam tak bisa lagi dilepaskannya aku,” Rani bercerita sambil terbahak bahak. Jujur sebagai lelaki, saya pun mengakui keseksian  Rani ini.

Google.com memang baik, saya penasaran dengan kisah hidup Rani. Saya kemudian searching di internet. Ya saya menemukan Bambang Al Aziz, ia ternyata seorang paranormal dari Tanjung Morawa, dan berpraktek di Jln Medan-Tanjung Morawa km  12,5 Gg Suka Mulia No. 50 B. Itu kisah Rani, bagaimana dengan Anda ? (*)

Minggu, 22 September 2013

HAKIQAT tenaga dalam / reiki / prana / taichi / kundalini


HAKIQAT tenaga dalam atau reiki atau prana atau taichi atau kundalini dan sebagainya itu bersumber dari sukma kita atau rasa kita atau kembaran diri kita atau hati kita , hanya saja berbeda cara pembukaannya/pengaktipannya, beda daerah , beda suku , beda agama maka berbeda juga nama dan cara mengaktifkannya yg jelas semua itu sama jenis dan kadar kekuatannya sesuai sampai berapa persen tenaga itu terbuka .
sukma / rasa / kembaran diri itu adalah sebuah nafsu kita yg baik mangkanya dalam proses pembangkitan tenaga itu kita selalu di harus kan oleh guru kita selalu menjaga sikap dan perbuatan kita dan setelah terbuka diharuskan menggunakannya di jalan yg benar , karena kalau kita gunakan untuk perbuatan yg negatif / jahat maka tidak akan berfungsi lah kekuatan itu , bukannya tenaga itu hilang , hanya saja secara otomatis sukma / nafsu kita yg baik itu tidak merespon / mendukung perbuatan negatif yg akan kita lakukan tersebut .
jika tenaga dalam / reiki / prana / kundalini /taichi kita sampai tahap sempurna maka kita akan dapat melihat sumbernya yaitu sukma kita atau kembaran diri kita .
adapun manfaat didalam kehidupan kita ialah :

1.membuat tubuh semangkin sehat.
2.membuat pikiran dan perasaan tenang , santai , lebih rilex .
3.ketika tenaga ini aktif maka sebagian penyakit yg kita miliki
akan mudah sembuh.
4.akibat dari pikiran dan perasaan yg tenang maka wajah akan lebih
cerah dan awet muda.
5.basic/ pertahanan dari serangan nyata dan ghaib.
6.dapat menggerakkan benda (pohon,mobil,meja,dll) dari jarak jauh tanpa
disentuh (jika sudah sempurna ).
7.dapat melakukan penyembuhan berbagai macam penyakit baik untuk diri
sendiri maupun orang lain , jarak dekat ataupun dari jauh ( jika sudah
sempurna).
8.dan masih banyak lagi manfaatnya sesuai kebutuhan kita .

"apapun keanehan & keajaiban yg timbulkan oleh mustika ini terjadi karena ijin tuhan’’
Pondok jabal nur . cp:0813-6146-4926.
  Alamat:jln.sunggal. no.373.b. medan sunggal. Sumut. Indonesia.
No rek. Bri .cab. medan gatot subroto. 040401004758502. a/n. Sopan syah pane.

Sabtu, 21 September 2013

Terawangan Paranormal Pak Opan, Sinabung Meletus Karena Kiai Janggar Marah

Oleh : Abdurrahman

Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus pada Ahad, 15 September 2013. Saat meletus, gunung ini mengeluarkan abu panas disertai lava. Letusan menyebabkan warga di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, mengungsi.

Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, menginstruksikan warga di sekitar Gunung Sinabung untuk mengungsi. "Warga di sekitar, sebagai mana arahan dari pihak Dinas Geologi, untuk mengungsi. Jumlahnya banyak," kata Ukur pada wartawan.

Menurut Bupati, para warga sudah berada di Kota Kabanjahe, ibu kota Tanah Karo. "Nantinya mereka akan ditempatkan di jambur (aula). Agar tidak ada yang terlantar," kata Ukur. Erupsi Gunung Sinabung dilaporkan tidak ada korban jiwa. Gunung Sinabung terakhir meletus pada 2010.

Kepala Bidang Humas Dinas Informasi Komunikasi Pemkab Karo, Jhonson Tarigan menyebutkan ada sekitar 2.000 warga dari enam desa, yakni Desa Simacam, Bekerah, Sigarang, Sukarayat, dan Kuta Tengah, di Kecamatan Naman Teran telah mengungsi di Kota Kabanjahe. Para warga menempuh jarak 17 kilometer dari tempat tinggalnya untuk mengungsi.

Letusan, kata Jhonson, terjadi sekitar pukul 3 pagi. Bila dibandingkan dengan erupsi 2010, letusan yang terjadi saat ini masih kecil. "Saya tidak merasakan getaran, gempa. Berbeda dengan letusan 2010 yang gempanya terasa hingga ke Kota Kabanjahe," ujar Jhonson, warga Kabanjahe.

Jika dilihat dari kacamata mistik klenik, kejadian ini mempunyai sarat makna. Paling tidak, begitulah menurut pandangan Sopan Sah Pane, akrab disapa Pak Opan,  wong pintar yang buka praktek di Jalan Sunggal, samping Wisma Bambu, Medan.

Masih menurut Pak Opan, penunggu gaib gunung Sinabung adalah Kiai Janggar, golongan Jin Ifrit, berusia 8000 tahun, berjubah hitam, tingginya mencapai bulan, sekitar 3000 KM lebih.

“Penghuni gaibnya marah, ia merasa dikucilkan, masyarakat seolah melupakannya, karena tidak pernah lagi orang berziarah atau memberi sesajen padanya,” begitu pengakuan Kiai Janggar pada Pak Opan. Karena itulah makhluk gaib ini melakukan peringatan kepada warga sekitar dengan meledakkan gunung Sinabung tersebut.

Namun hal tersebut tak perlu dirisaukan, begitu pengakuan Pak Opan, karena kali ini Kiai janggar hanya memberi shock terapi saja. Yang pada intinya, ia ingin masyarakat sekitar menghargai keberadannya.
Seperti pengakuan Kiai Janggar pada Pak Opan, ia berharap pada warga sekitar untuk menghidupkan kembali cara cara nenek moyang, dan sekaligus menjaga alam. Adab atau caranya pun tidaklah susah, cukup diletakkan bunga telon, seperangkat sirih, kemudian diletakkan di kaki gunung dengan memakai tampah.
Ternyata, penghuni gaib Sinabung ini bisa digunakan untuk segala macam hajat dan keperluan, tergantung keinginan si pemakai.  Caranya dengan menggunakan bunga telon sama sirih, fadiahkan Alfatiha sebanyak banyaknya pada Kiai Janggar, membuat wewangian dengan misik hitam, dan membakar buhur Sulaiman. Ada pun hal hal yang bisa dibantu Kiai Janggar adalah pengobatan medis non medis, kehilangan, problem kehidupan.

“Bagi yang ingin dijumpakan dengan Kiai Janggar, saya siap buktikan untuk komunikasi gaib, juga bisa menambahkan ketajam ilmu kegaiban, bahkan energinya bisa dimasukkan ke cincin. Bahkan, jika ada mediator bisa ditarik untuk dilakukan komunikasi,” ujar Pak Opan dengan yakin.  Begitulah dunia klenik, antara ada dan tiada. (*)

Heboh, Kampung Janda di Perkebunan Langkat


Bagaimana jadinya jika kehidupan seksual puluhan wanita sebuah desa terganggu akibat ditinggal massal suami mereka? Itulah pangkal petaka lahirnya Kampung Janda di Langkat. Di mana letak persisnya?

  Hampir tak ada yang tak kaget atau tanpa senyum saat mendengar soal perkampungan rada tak lazim ini.
   Nah, Khaidir (26), lajang yang bermukim di Batang Kuis, Deli Serdang, pun tak kalah kaget. “Apa!? Kampung janda!?” Ia setengah memekik saat mendengar sebait pengakuan temannya soal perkampungan janda di tengah perkebunan sawit, tak jauh dari Stabat, ibukota Kabupaten Langkat. “Betul! Aku tak bohong,” Romi, si pembuat heboh sesaat, itu coba meyakinkan Khaidir, termasuk wartawan Anda yang kontan nimbrung mendengar kabar unik itu. Suasana jadi gerr.
  Obrolan berbuah info syurr itu terjadi saat Kisah Nyata bertandang ke rumah Khaidir, belum lama ini. Ya, 2 teman Kisah Nyata itu, Romi dan Khaidir, adalah warga Batang Kuis. Dan, tempo 5 menit pasca pengakuan Romi, info menarik itu wajib dipercaya.
  “Kalau mau bukti, ayok... kapan kita ke sana?” sambar Romi, serasa menantang. Romi adalah sales barang elektronik yang sering berdagang ke banyak wilayah pedalaman propinsi ini. Menurutnya, fenomena perkampungan janda di Langkat, dapat ditemukan di 2 wilayah berdekatan. Pertama di kawasan perkebunan menuju Batang Serangan, dan lokasi kedua berada di perkampungan sekitar Gohor Lama.
  Info hampir senada soal 2 wilayah perkampungan janda, juga diucap Darwis. “Tapi yang sering kudengar, (Kampung Janda) itu ada di sekitar Gohor Lama,” kata Darwis, saat dikontak. Meski ada 2 titik, imbuh Romi, perkampungan yang banyak dihuni janda, berada di kawasan Gohor Lama.
Begitulah. Tantangan Romi dijawab. Sore itu, meski akhirnya tanpa keikutsertaan Romi yang terhalang kesibukan, Kisah Nyata berangkat ke perkampungan istri-istri ‘Bang Toyib’ itu.
  Pun tak ikut, lewat Khaidir yang turut serta dalam peliputan ini, Romi menitipkan info soal rute jalan menuju 2 perkampungan janda. Ia juga memberitahu alamat rumah sebuah keluarga yang ibu serta 2 anak wanitanya berstatus janda. Ini berada di sebuah dusun menuju Batang Serangan. Di rumah keluarga itulah Romi mengaku pernah menginap beberapa malam saat ia berdagang keliling di wilayah perkampungan itu.
  “Nanti (setiba di sana) bilang aja kalian saudaraku. Mereka sekeluarga baik kok,” kata Romi. “Hahaha....” sambungnya terkekeh soal tudingan Khaidir nan rada porno yang dialamatkan padanya.
  Karena tertarik menginap di rumah anak beranak janda seperti pengalaman Romi, rute pelacakan pertama diarahkan ke kawasan menuju Batang Serangan. “Pokoknya, begitu jumpa titi panjang, ada jalan ke kanan. Nah, ikuti saja terus jalan kampung itu,” pesan Romi soal titik perkampungan janda di wilayah menuju Batang Serangan.
  Dari jalan lintas Medan – Banda Aceh, rute menuju target pertama ini dimasuki dari Simpang Beringin. Ini persimpangan tiga yang di dua sisinya terdapat areal terminal serta pos polisi. Jaraknya sekira 15 kilometer dari Kota Stabat. Simpang Beringin adalah rute menuju Batang Serangan, juga Tangkahan yang dikenal sebagai objek wisata.
  Awan gelap pukul 20.15 Selasa malam itu, tampak berarak di langit Simpang Beringin. Dan baru melaju sekira 10 kilometer memasuki Simpang Beringin, irama sebuah lagu dangdut langsung mencuri perhatian. Tembang dangdut populer itu digeber dari pesawat tivi di bangunan 6 warung remang yang bersusun paku di tepi kanan jalan. Hanya berjarak sepelemparan batu dari barisan warung berfasilitas ‘karaoke alakadar’ itu, terdapat sebuah titi kecil.
  “Mari sini, Bang,” sambut seorang wanita paruh baya, begitu sumringah.
“Minum apa?” desis wanita berbaju motif belahan V besar di dada itu. Pakaiannya jauh dari kesan mahal. Make-up nya pun menor. Nah, di belakangnya, 3 wanita berdandan tak beda, tampak bangkit dari kursi, lalu celingak-celinguk, seolah ingin mencuri perhatian. Mereka kemudian duduk berjejer dengan latar dinding warung yang penuh coretan.
   ‘Kem Marissa Citra Kayu Larang’, demikian bunyi salah satu coretan dinding warung yang di belakangnya ternyata kolam pancing. Tak ada penjelasan soal arti coretan sebait kalimat itu. “Kalau mau gedot, kami juga siap Bang,” rayu salah satu dari mereka yang dari bibirnya terukir sesungging senyuman. Gedot ternyata kata sandi pengganti istilah hubungan syahwat. Benarkah kwartet wanita 40-an tahun ini berasal dari Kampung Janda? Demikian dugaan yang ternyata meleset.
   “Di mana itu Kampung Janda, kami nggak pernah dengar,” tukas wanita yang belahan dadanya sangat terlihat dan belakangan mengaku bernama Wati, janda asal Banten. Pengakuan senada juga dilontar 3 wanita temannya. Bahkan, saking kaget mendengar adanya perkampungan yang lebih separuh dari jumlah wanita dewasa warga desa itu berstatus janda, kepala mereka satu per satu diolengkan ke kanan dan ke kiri sebagai ekspresi ketidakpercayaan.
   Meski tak mendapat petunjuk tambahan soal Kampung Janda di kawasan Batang Serangan, pelacakan tetap dilanjutkan. “Betul ya nanti mampir ke sini lagi,” harap Wati.
  Jembatan panjang yang diucap Romi sebagai penanda jalan masuk menuju Kampung Janda, ternyata titi Sungai Batang Serangan. Lokasi ini berjarak sekira 25 kilometer (masuk) dari Simpang Beringin atau melewati Mapolsek Padang Tualang. Dan, benar (seperti kata Romi). Tak sampai 1 kilometer dari jembatan, di sisi kanan terdapat jalan tanah. Jalan itu diapit barisan rumah warga yang berada di sisi kanan, dan perkebunan karet di sisi kiri. Benteng Rejo, demikian nama desa tersebut.
  “Haaah... kampung janda!?” seorang remaja kaget mendengar wartawan Anda bertanya pada petugas jaga sebuah Warnet dekat jembatan Sungai Batang Serangan, tempat laki ABG itu bermain game. Saking kaget, kepalanya kontan mendongak (ke luar bilik) begitu mendengar ‘kampung janda’. Tapi idem ditto. Sama saja. Petugas jaga Warnet itu juga tak tahu soal kampung janda di wilayahnya. “Entah kalo di Ubi Rambat sana ya. Memang kudengar di sana banyak ceweknya,” katanya.
   Ubi Rambat adalah nama wilayah di ujung Benteng Rejo. Ya, pelacakan kemudian diarahkan ke sana. Tapi hingga di ujung malam itu, dari hasil
sodok sana sini tak ditemukan fakta perkampungan janda. Begitu pula dengan alamat rumah keluarga janda, seperti disebut Romi. Pun nihil, benang merah soal perkampungan janda di wilayah itu terbetik juga dari pengakuan  Min (32). Pedagang bandrek di Benteng Rejo ini rupanya kenal dengan keluarga anak beranak janda seperti disebut Romi.
   Sayang, keluarga itu telah mandah beberapa bulan lalu. “Tak tahu ke mana (mereka pindah),” ucap Min, yang membuka warung bandrek di depan rumahnya. Menurutnya, suami dan menantu laki keluarga itu telah lama pergi ke Malaysia dan sampai sekarang tak pernah berkirim kabar. Meski sama menjadi TKI, menantu dan mertua itu pergi terpisah. Itu sebab yang membuat ibu dan 2 anak wanita di keluarga itu serentak menyandang gelar janda.
  “Ada beberapa keluarga di wilayah (Benteng Rejo) sini hingga Ubi Rambat yang anggota keluarganya jadi janda,” sebut Min, tak tahu pasti soal jumlah. Pun demikian, dia tak pernah mendengar kawasannya bergelar Kampung Janda. Hasil penelusuran,  istilah Kampung Janda di Langkat memang dipopulerkan sekalangan hidung belang. Istilah itu menyebar dari mulut ke mulut, dan bertahan dari zaman ke zaman.
  Rupanya, di kalangan lelaki hidung belang, fenomena Kampung Janda di kawasan Gohor Lama telah lama menjadi kehebohan terselubung. Ya, sesungguhnya lokasi perkampungan itu berada di balik perkebunan sawit PT. Langkat Nusantara Kepong (LNK) di Gohor Lama, Langkat.
  Kendati wilayah ini bukan lokalisasi pelacuran, tetapi kalau mau mencari perempuan nakal, wah... ’banyak tempat’ yang bisa menyediakan wanita untuk pemuas nafsu itu. Tentu, secara ilegal. Ini hasil penelusurannya.
  “O iyo, uwak juga pernah dengar (Kampung Janda) itu. Katanya di kawasan Gohor Lama,” tukas Wak Bujing (62), pedagang makanan di Pasar Kaget, Stabat, saat wartawan Anda menyambanginya. Nenek 4 cucu ini mengaku mendapat info itu saat menelpon seorang teman anaknya yang lama tak bersua dengannya. “Awak sekarang kerja ngawas di kebun Kampung Janda, Wak,” Wak Bujing mengulang pengakuan petugas security perkebunan itu.
  Gohor Lama adalah nama sebuah desa di wilayah Kecamatan Sei Wampu, Langkat. Kawasan hamparan perkebunan sawit dan karet ini bisa dimasuki dari persimpangan Desa Stabat Lama di jalan lintas Medan – Banda Aceh. Dari Kota Stabat (menuju Tanjung Pura), persimpangan ini hanya berjarak sekira 3 kilometer. Persisnya sebelum Simpang Beringin. Nah, dari persimpangan ini, lokasi Kampung Janda berjarak sekira 20 kilometer.
  “Nanti pas di ujung sana ada tikungan ke kiri yang menuju Bukit Dinding, adik ambil jalan kebun yang ke kanan. Jangan ambil jalan kebun yang lempang. Nah, dari jalan ke kanan itu, adik terus saja dan setiba di persimpangan 4 yang ada bangunan pos jaga security kebun, ambil belok ke kiri, lalu terus saja sampai menemukan tanda ucapan selamat datang di Desa Sumber Mulyo. Di dalam kawasan desa itulah letak Kampung Janda. Orang-orang dulu menyebut wilayah itu dengan nama Bukit Batu.”
  Demikian pesan seorang wanita penjual lontong, yang warungnya pas berada di sisi kanan jalan besar Desa Stabat Lama menuju Gohor Lama.
Penjelasan rute yang detail dari wanita paruh baya ini ternyata berlatar sejarah emosionalnya terhadap image miring Kampung Janda. Usut punya usut, wanita yang minta identitasnya tak dicatut ini, mengaku punya kebencian terhadap wanita Kampung Janda. Itu karena ayah kandungnya mengkhianati cinta ibunya. Ya, gara-gara sering main ke Kampung Janda, sang ayah pun punya wanita simpanan di sana.
  “Tak terhitung habis sudah harta ibu saya dikuras oleh ayah saya yang tak pulang-pulang dari Kampung Janda. Emas, tanah, semua habis dijual ayah saya untuk membiayai wanita simpanannya di Kampung Janda itu,” urainya dengan mata tampak berkaca-kaca.

3 Lokasi Terkenal
  Menurut sejumlah warga Desa Stabat Lama, keberadaan Kampung Janda telah ada minimal sejak 4 dekade lalu. Tapi pangkal soal awal tercipta massalnya wanita menjanda, diurai Kek Gimin (66), warga Bukit Batu, setiba di Kampung Janda. Ceritanya melayang ke kisaran abad 18, sebelum ekspansi perkebunan besar-besaran dibuka di Gohor Lama.
  “Wilayah ini dulu semua sawah. Tapi akibat daerah ini selalu terjadi banjir besar, panen pun selalu gagal. Karena itulah, banyak lelaki dewasa desa ini kala itu mulai merantau untuk mencari kerja. Ini kisah jaman nenek saya yang ditinggal kakek saya,” urainya.
   Nah, pangkal soal musibah para istri ditinggal massal suami ini faktanya terus berkembang meski kawasan Gohor Lama selanjutnya jadi basis ekspansi banyak perusahaan perkebunan. Karena minimnya lowongan kerja di kampung, banyak suami tetap bekerja di tanah rantau, seperti Pekan Baru atau Malaysia. Apalagi, imbuh Kek Gimin, sejak ada seorang pengusaha berdarah Tionghoa, menikahi seorang wanita Kampung Janda. Ac, inisial pengusaha itu, dikenal selalu membawa banyak suami di Kampung Janda guna bekerja di perkebunannya, seperti di daerah Riau.
  Tug (41), kakak ipar Ac, yang ditemui di kediaman mewah adiknya di Kampung Janda, secara tersirat mengakui nilai erotisme sangat kental mewarnai desa tempat tinggalnya. Menurutnya, sejak ditinggal massal suami, sekalangan istri jablay mengaku selalu ‘haus’ karena saban malam seorang diri di tempat tidur.
  “Ya seperti ini, mereka selalu curhat asal kumpul-kumpul di rumah ini,” tutur Tug, wanita bertato burung di dada, seraya menunjuk 2 perempuan sebaya di sampingnya. Ya, saat disambangi siang itu, trio wanita berkaos u can see ini ditemukan sedang sibuk bergunjing. Tug dan 2 teman sebayanya adalah wanita dengan kategori tidak begitu cantik juga tidak tergolong jelek.
  Minus Tug, 2 temannya yang ternyata janda, tampak menunjukkan wajah bergairah saat seorang teman bergabung ngerumpi dengan trio Kampung Janda ini. Setidaknya, kesan bagai tak sabar mengikuti permainan paling asyik di dunia ini terlihat dari sejumlah adegan duduk 2 teman Tug yang semakin menampakkan belahan dada mereka.
  Dari trio inilah didapat info soal lokasi sejumlah rumah umbar syahwat di Kampung Janda. Rumah Mak B**, warung Ny**, kedai nasi Buk Ma****, demikian 3 lokasi syurr paling terkenal di Kampung Janda. “Kecuali warung Ny** dan kedai nasi Bu Ma****, hanya di rumah Mak B** yang ada wanita-wanita dari luar kampung ini,” jelas Tug. “Nggak tahu dari mana asal perempuan-perempuan itu. Mereka datang (ke rumah Mak B**) saban pagi, dan malam sudah pulang,” sambung Tug.
  Saat kediaman Mak B** disambangi, Wartawan Anda memang menemukan 4 wanita umur 30-an tahun bersama 2 lelaki yang baru datang ke rumah itu dengan mengendarai motor. “Mak B** lagi pergi, Bang. Nggak ada nomor hapenya dengan kami,” kelit seorang wanita mengenakan daster, sambil tiduran di depan pesawat tivi di ruang dapur rumah batu tanpa plester itu.
  Sosok janda pemuas syahwat juga ditemukan di Warung Ny**. “Sini tak gigit Bang, enaklah pokoknya. Alah, kerjamu kan gitu aja: selalu ngincar cewek yang mau cerai.” Demikian cukilan obrolan via hape seorang cewek bercelana super pendek yang duduk di samping saat minum di Warung Ny**. Wanita berambut pendek dan dicat pirang itu tengah ngobrol dengan teman lakinya di seberang ponsel.
  “Suasana lagi mendung-mendung putih dan tiba-tiba deras peninglah,” sambungnya bersandi soal kondisi cuaca di siang itu dan rada diarahkan dengan kegiatan seksual. Usai menutup obrolan di selulernya, cewek -juga berstatus janda- itu tanpa tedeng aling-aling langsung ‘menyerang’. “Kayak pernah aku lihat abang ini, di mana ya....” Demikian debut jurus godanya pada Wartawan Anda ini.
   Sesuai pengakuan Tug soal semua janda di Warung Ny** adalah pelacur, tanpa tedeng aling-aling pula pertanyaan seputar harga kencan langsung dialamatkan pada wanita berkulit putih ini. Ia menyodorkan dua pilihan. Untuk long time (semalam) Rp300 ribu, dan untuk short-time Rp150 ribu. Saat itulah saya menawar Rp200 ribu. Bukan untuk kencan, tapi untuk sekadar menceritakan pengalamannya sebagai janda dan pelacur.
 Mendengar tawaran ini, Ria –demikian nama yang disodorkannya- nampak tergagap. Mungkinkah itu tawaran terbaru padanya? Ya. Itu terlihat dari reaksinya mengolengkan kepala ke kanan dan ke kiri sebagai ekspresi nyaris ketidakpercayaannya.
  Begitulah. Tumbuh suburnya dekadensi moral di kampung ini bukan tanpa protes sekalangan warga sekitar. “Capek sudah kami melaporkan kegiatan mesum di rumah Mak B** itu. Tapi Kepala Desa tak juga mau menggrebek rumah itu,” keluh sejumlah jiran dekat Mak B** yang ditemui di pondok ujung gang.
  Ria memang masuk kategori wanita punya daya pikat. Itu terpancar dari kulitnya yang putih, serta mata, hidung dan bibirnya. Sayang ia hidup di lingkungan yang salah. Hingga daya tariknya itu menjerumuskan dirinya pada kehidupan yang tak ia sukai, kendati harus dijalani. Inilah penuturan Ria, si bohay dari Kampung Janda yang kini asyik mengobral cinta.
    Cerita Ria nyaris sama dengan yang dituturkan sejumlah wanita penghibur lain di Kampung Janda.
Awalnya mereka sangat menikmati kemesraan bersama suami. Tapi ketika mereka mulai candu menikmati hubungan seks, tiba-tiba sang suami pergi merantau dan tak kembali. Kenyataan pahit inilah yang membuat para istri jablay ini akhirnya menekuni profesi sebagai pelacur. Tujuannya, selain untuk melampiaskan dorongan seks, juga sekaligus cari uang.
  Dalam perkembangan 4 tahun terakhir, pelacuran terselubung semakin tumbuh subur di Kampung Janda dan sekitarnya. Menurutnya, kelebihan dari para pelacur di Kampung Janda terletak pada servis. “Tamu kami layani seperti dengan suami sendiri,” kata Ria.
  Karena kwalitas servis seperti itu pula, andai sang tamu terkulai lemas sebelum puncak permainan, maka Ria pun kembali membangkitkan birahi sang lelaki, untuk maju lagi sampai ‘titik darah penghabisan’. Mungkin inikah yang disebut sebagai penjual cinta betulan? (fey)

Sabtu, 07 September 2013

Pemandangan Jorok di Simpang Kayu Besar

Tumpukan sampah di Simpang Kayu Besar - Tanjung Morawa kerap terlihat, bahkan sampai sore hari sampah tersebut tak kunjung diangkat. Padahal kawasan ini adalah salah satu pintu gerbang masuk ke Bandara Kuala Namu. (Abdurrahman)

Potret Simpang Pelangi dan SM Raja

TIDAK DISIPLIN : Pengguna jalan raya di Kota Medan saat ini terkedan buta warna. Tak peduli warna lampu lalu lintas, main terobos saja. Seperti terlihat di persimpangan Jalan Pelangi dan SM Raja, tiap saat selalu macet terutama jam pergi dan pulang ngantor. (Abdurrahman)

RUSAK PARAH

Kondisi Jalan Medan-Belawan KM 21,5 persis di Simpang Canang Belawan kondisinya sungguh memprihatinkan, becek dan berlubang-lubang. Padahal kawasan ini kerap dilintasi truk bertonase berat. Selain menghambat arus lalu lintas, ruas jalan ini juga sangat rawan kecelakaan. (Abdurrahman)

Jumat, 06 September 2013

JALAN MEDAN-BELAWAN RUSAK PARAH

Kondisi Jalan Medan-Belawan KM 21,5 persis di Simpang Canang Belawan kondisinya sungguh memprihatinkan, becek dan berlubang-lubang. Padahal kawasan ini kerap dilintasi truk bertonase berat. Selain menghambat arus lalu lintas, ruas jalan ini juga sangat rawan kecelakaan. (Abdurrahman)

Senin, 02 September 2013

Sampah di Salah Satu Sudut Kota Medan

Persoalan sampah di Kota Medan tetap menjadi dilema. Ketika ada lahan kosong otomatis dijadikan tempat pembuangan. Seperti di Gang Giatmo, Jalan Laksana, Kelurahan Komat IV, Kecamatan Medan Kota. (Abdurrahman)

Kondisi Gg. Lokasi

Kondisi Jalan Lokasi, Desa Bangun Sari, Tg. Morawa, dari tahun ke tahun tak pernah mulus. Becek dan berlobang. (Abdurrahman)

SAMPAH SELALU MENUMPUK DI KOTA TANJUNG MORAWA

Penanganan kebersihan kota Tanjung Morawa harus lebih ditingkatkan. Sampah yang berserakan kerap terlihat di mana mana. Bukan hanya di inti kota, daerah sekitarnya pun demikian. Seperti di pinggir jalan Medan Tanjung Morawa KM 14, samping vihara Budi Murni. Diharapkan kepada Pemkab Deli Serdang membuat tempat penampungan sampah sementara di beberapa titik. (Abdurrahman)

SENANTIASA RUSAK

Ruas Gang Bambu, yang menghubungkan Jalan Limau Manis dan Jalan Lokasi di Desa Bangun Sari, Tg. Morawa, Deli Serdang kondisinya sungguh memprihatinkan. Padahal di lokasi ini terdapat perumahan elit dan tidak jauh dari kediaman calon Bupati Deli Serdang Fatmawaty Takrim. Kepada pihak yang terkait agar memperhatikan hal ini. (Photo : Abdurrahman)

RUSAK PARAH

Ruas jalan sepanjang lebih kurang 2 KM yang menghubungkan  Jalan Lintas Bandara Kuala Namu Pasar X Desa Sena, Batang Kuis  ke Tembung kondisinya rusak parah. Becek dan berlubang lubang. Butuh perhatian pemerintah untuk segera diperbaiki. (Abdurrahman)

JADI TEMPAT PEMAJANGAN SPANDUK

Kondisi jembatan penyebarangan di Jalan Medan - Lubuk Pakam, persis di depan Kantor Bupati Deli Serdang kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan sudah tidak bisa digunakan lagi. Fungsinya pun berubah menjadi tempat pemajangan spanduk. (Photo : Abdurrahman)
 
Copyright © 2014 RADAR BERITA ONLINE . Designed by OddThemes