BREAKING NEWS

Recent Comments

Sabtu, 28 September 2013

Cerita Kelam Si Pengobral Sahwat

(Kisah Nyata Pasien AA KS Gunawan)

Seks bagiku segalanya, bahkan sejak kelas enam SD aku sudah suka onani, begitu nikmat dan menggetarkan. Pun begitu ketika  rem
aja, aku bagaikan Ariel, selalu tampil perkasa di ranjang. Pernah kuberpikir, bahwa aku dilahirkan untuk jadi pangeran keperkasaan.
Orang biasa memangilku Roy. Aku seorang wirausaha, punya counter hp  sepuluh buah, warung lesehan 5, gerai burger tersebar di sudut sudut kota Medan. Bagiku, untuk masalah uang bukanlah sesuatu yang sulit. Aku seorang suami dari Dina, pegawai Bank Swasta dan ayah seorang putri yang kini berusia 3 tahun. Tapi dibalik kesuksesanku, orang orang tak tahu, kalau batinku menderita dan merana. Ketika sahwat mendesak, aku tak kuasa mendaki kenikmatan.
Sejak remaja, aku ngekos di kawasan Medan Baru. Kos kosan yang lingkungannya banyak dihuni wanita malam. Sembari kuliah di Akademi Komputer di kawasan Padang Bulan, Medan aku mulai merintis usaha kafe, sedikit demi sedikit hingga berkembang sampai sekarang. Masa masa itulah aku mengenal seks dalam artian sesungguhnya. Kalau masa puber  baru setingkat onani. Dan ketika remaja aku sebegitu bebasnya berhubungan badan dengan wanita yang kusuka, terlebih kembang kembang malam yang satu kos denganku. Lembar demi lembar hari kulalui dengan mereguk kenikmatan. Bahkan kegiatan seks bagiku seperti makan saja. Begitu pengen langsung ada.
Kehidupan free seks seperti itu kujalani hampir lima tahun lebih. Masa itu begitu cepat berlalu. Hingga satu senja yang mendung, persis di Pajak Pringgan, aku berjumpa dengan Dina, mahasiswi semester akhir Fakultas Ekonomi. Perkenalan yang tak disengaja itu begitu membekas di hati kami. Hingga merasa saling merindu. Dia tipe wanita yang kuidam idamkan selama ini, begitu juga dia padaku. Katanya aku sosok pria mandiri, penyayang dan perhatian. Tapi di dalam hati aku seolah memberontak, bagaimana kalau ia tahu perangaiku sebenarnya. Si penjahat kelamin !. Untuk mengamankan cerita cerita masa lalu ku, akhirnya aku pindah kosan di kawasan Padang Bulan Medan, tak jauh dari kampus USU. Walau suasananya kos kosan, tapi lingkungannya beda, di tempat ini banyak mahasiswa maupun mahasiswinya, bukan wanita malam seperti tempatku dahulu.
Di tempat itulah, lembaran hari mulai kami ukir bersama Dina. Dan di kosan baru itulah, aku berhasil memperawani Dina. Ia begitu pasrah, ketika tiap jengkal tubuhnya kukuas, hingga mahkotanya paling berharga itu bisa kureguk. Aku tak mau menghindar, karena ia benar kucinta. Ia pun kusunting jadi isteriku. Hidupku juga benar-benar beruntung, usai menikah, ia pun diterima kerja disebuah Bank Swasta terkemuka di negeri ini. Kloplah sudah, atas rekomendasinya, aku pun bisa mendapat suntikan dana dan mengembangkan usahaku.
Hmmm, itulah sepenggal ceritaku, delapan tahun perkawinanku. Tiga tahun lalu, aku sama sekali tidak bisa memberi nafkah batin pada Dina, isteriku yang sintal. Walaupun kuganti dengan peran lidahku untuk memberi kepuasan padanya, tapi itu belum maksimal. Ia ingin yang benar-benar seperti dulu. Aku terdiam mengenang masa laluku, mungkin inilah resikonya, ketika terlalu mengumbar sahwat. Aku divonis impotensi. Tak bisa ereksi, walau dirangsang sebegitu hebat. Aku menyerah dengan keadaanku yang lemah syahwat ini !. Tapi sejak dua minggu lalu, semuanya berubah usai bertemu dengan teman lama yang sekelakuan denganku. Erik nama teman itu, atas sarannya aku diajak  berobat ke AA Ks Gunawan, seorang pakar pengobatan alat vital yang tinggal di Desa Punden Rejo, Tanjung Morawa, Deli Serdang. Di tempat itulah, masalah kelelakianku diobati. Diberi ramuan, didoakan dan diterapi. Tak butuh waktu lama. Aku perkasa lagi seperti dahulu. Bahkan tak jarang, ketika kami bersetubuh, kulihat bola mata Dina hanya berwarna putih saja, bagian yang hitamnya hilang entah kemana. Ia benar benar lupa daratan ketika mengayuh birahi bersamaku. Terimakasih Aa Ks Gunawan atas bantuannya. (Seperti cerita Roy dan ditulis Abdurrahman)

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 RADAR BERITA ONLINE . Designed by OddThemes