BREAKING NEWS

Recent Comments

Minggu, 27 November 2016

Eksistensi Primbon bagi masyarakat Jawa, dulu dan kini

 Iyem (40) menelepon kakak tertuanya, Gimin (53) yang tinggal di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dengan nada semringah, warga Jati Asih Bekasi itu hendak memberikan kabar baik soal putri sulungnya yang dilamar sang pujaan hati. Tak cuma memberi kabar baik, Iyem juga bermaksud meminta hari baik buat pernikahan putrinya itu.

Dari seberang sana, sang kakak, juga mengesankan kebahagiaan. Ponakannya yang sudah dewasa akan segera menikah. Gimin pun bersedia mencarikan hari baik untuk pernikahan Sri (21).

Iyem sejak berusia 16 tahun sudah merantau. Awalnya dia merantau di Kota Bogor bersama kakak kedua (Kidi) dan ketiganya (Paino). Jalan hidup kemudian membuatnya pindah ke Bekasi. Dia menikah dengan warga Betawi asli, Toto (kini 46 tahun). Meski suaminya Betawi, Iyem tetap menggunakan hitungan Jawa dalam menentukan hari baik pernikahan putrinya.

"Anak saya (Sri) itu Kamis Pahing. Calon suaminya Rabu Legi. Nanti Mas Gimin yang bakal nyari hari baiknya kapan mereka menikah," ujar Iyem dalam perbincangan dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.

Kidi (50) kakak kedua Iyem menjelaskan, dalam keluarganya hitungan Jawa masih dipegang teguh. Meski tidak melulu, paling tidak untuk hari pernikahan, sunatan, pindah rumah mereka masih mencari petungan hari baik. Ini berlaku juga bagi anaknya.

"Ya kalau menurut Islam kan semua hari baik. Kita juga percaya itu, tetapi kan gak ada salahnya untuk mencari hari yang lebih baik lagi," ujar Pakde, begitu Kidi biasa disapa.

Kidi bercerita, empat bulan lalu, saudara dari pihak istrinya yang ada di Muara Bungo, Jambi juga meneleponnya. Saudara dari pihak Istri memintakan hari baik untuk menikahkan anaknya.


Keluarga istri Kidi, sejak tahun 80-an ikut transmigrasi di Jambi. Mereka asalnya dari Wonogiri, Jawa Tengah tetapi karena ada pembangunan Waduk Gajah Mungkur, warga di beberapa kecamatan akhirnya bedol desa transmigrasi. Sebagian besar kini tinggal di Muara Bungo, Jambi.

"Sebagai orang yang dituakan kadang dimintai mencari hari. Kadang bukan saya yang nyari, tapi saya nanya sama kakak di kampung atau orang yang dituakan di kampung. Tujuannya supaya acara atau hajat yang diingin berjalan baik," ujar Pakde.

Semua hitungan hari baik yang diyakini oleh keluarga Pakde bersumber dari Kitab Primbon Betaljemur Adammakna. Orang tua Jawa dulu menggunakan petungan atau hitungan yang ada dalam kitab tersebut untuk segala keperluan hidup.

Dalam Primbon, ada bulan yang dianggap baik untuk hajatan nikah yakni bulan Besar yang mengandung arti akan kaya dan mendapat kebahagiaan. Bulan Ruwah mengandung maksud Selamat dan selalu damai. Rejeb berarti selamat serta banyak anak. Jumadilakhir artinya kaya akan harta benda. Bulan-bulan di atas sangat disarankan untuk punya gawe atau hajat.

Sedangkan bulan yang boleh dilanggar karena sesuatu hal adalah bulan Sapar walau akan kekurangan dan banyak utang. Bulan Rabiul Akhir walau sering digunjingkan dan dicaci maki. Bulan Jumadilawal walau sering tertipu, kehilangan dan banyak musuh. Selain itu bulan Sawal, kekurangan dan banyak utang.

Sedangkan bulan yang menjadi pantangan untuk menggelar hajat adalah Suro. Di bulan Suro ini konon kalau dilanggar akan mendapat kesukaran dan selalu bertengkar. Bulan Rabiul awal juga pantangan. Bulan puasa atau Ramadan juga pantangan karena akan berakibat akan mendapatkan kecelakaan. Terakhir bulan pantangan adalah Dzul Qoidah kalau dijalankan akan berakibat sering sakit dan bertengkar dengan teman.


"Nah biasanya di bulan-bulan yang itu kita hindari hajat. Semua bulan baik, tetapi kalau hitungan Jawa ada yang lebih baik," ujar Pakde.

Sebagai sebuah budaya, petungan Jawa hingga kini masih dipegang teguh sebagian orang. Namun banyak juga orang Jawa yang sudah meninggalkannya. Cap musrik, klenik, kuno sering dinisbatkan kepada mereka yang masih menggunakan primbon sebagai rujukan dalam menggapai hajat.

Pemerhati budaya Jawa, Mulyono mengatakan apa yang ditulis dalam primbon dan diyakini oleh orang Jawa memang sebatas kecenderungan. Apa yang digariskan soal hari baik dan buruk jangan diyakini seratus persen.

"Ibarat ada anak yang mau naik ke bukit saat langit mendung gelap tentu orangtuanya akan mencegah dan menyarankan hari lain saat langit cerah. Hal ini karena kekhawatiran bila nekat pergi di saat langit mendung, si anak bisa kehujanan, kena sambar petir, tertimpa pohon dan lain-lain. Tetapi kalau toh nekat ke pergi dan ternyata tidak hujan dan pulang dengan selamat kan bisa juga. Tetapi kalau terjadi seperti yang ditakutkan orangtuanya, maka nasihat orangtua tadi berusaha mencegah itu. Soal amalan (Primbon) itu hanya sifatnya hanya kecenderungan, kepastian tetap milik Allah SWT," ujar Mulyono.

Menurut Mulyono, primbon yang memiliki motto moco in waskito (membaca tanda-tanda dari kejadian alam) tidak seluruhnya masih relevan di zaman sekarang. Soal bab burung Perenjak (Prinia familiaris) misalnya. Orang dulu percaya bila burung perenjak bertengger dan bercuit di depan rumah pertanda akan datang tamu. Namun kondisi tersebut sudah tidak cocok lagi diterapkan di zaman sekarang. berkurangnya burung perenjak, rumah yang belum tentu ada pohonnya membuat ramalan itu sudah tidak bisa dijadikan sebagai rujukan.

"Tetapi kalau soal hari baik itu saya kira masih sangat relevan. Hari baik itu sumber hari lahir dan pasaran orang. Dan tentunya hari baik masing-masing individu beda-beda. Hari baik buat saya mungkin tidak baik bagi Anda, juga sebaliknya. Karena kita lahir di waktu yang berbeda," ujar Dosen Universitas Sebelas Maret, Surakarta ini.


Namun semua petungan baik yang berupa anjuran dan larangan dalam Primbon digantungkan kepada masing-masing individu. Percaya atau tidak menjadi hak masing-masing.

"Percoyo yo syukur ndak percaya juga tidak apa-apa. Yang penting niat dan tujuannya baik. Tapi saya termasuk yang masih percaya akan meneruskan itu pada anak-anak saya. Kalau pun anak saya tidak meneruskan ke cucu saya ya tidak apa-apa, sing penting selamet semuanya," imbuh Pakde. [m]

Sabtu, 26 November 2016

Hamil 6 Bulan, Ussy Tetap Banyak Beraktivitas

Jakarta - Setelah menjalani biduk rumah tangga selama empat tahun dengan Andhika Pratama, kini aktris Ussy Sulistiawaty tengah hamil lagi. Kini ia sudah hamil enam bulan.

"Usia kandungan udah enam bulan. Untung sekarang nggak begitu sibuk, syuting sih nggak, cuma jadi bintang tamu aja sekarang," ujar Ussy saat ditemui di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11).

Namun di kala tengah hamil enam bulan, wanita 36 tahun ini tetap bersemangat menjalani harinya dengan banyak aktivitas. Hal ini terkadang membuat sang suami, Andhika Pratama, khawatir. Namun lambat laun dapat diterimanya.

"Ada orang hamil yang harus bed rest Nah dia nggak. Sejauh ini cek ke dokter sehat kok," papar Andika.

Ussy sendiri pun mendukung pernyataan sang suami yang menurutnya kehamilan tidak harus terlalu membatasi setiap gerak-gerik ibu hamil.

"Jangan jadikan kehamilan menjadi suatu masalah. Dibuat enjoy aja. Yang tahu kondisinya aku. Nggak mau kehamilan jadi masalah," tambah Ussy lagi.

Pasangan yang tengah berbahagia dengan usaha barunya ini telah memiliki tiga anak dan sebentar lagi bayi lucu akan hadir di tengah mereka. Usia yang berbeda enam tahun dengan sang suami tidak membuat kebahagiaannya dengan suami dan ketiga anaknya hilang.
(dtc)

Dua PNS Duel Sengit di Depan Atasan, Satu Tewas

Sulsel-- Dua oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Kesbangpol Pemda Wajo, Sulawesi Selatan, terlibat duel sengit saat rapat di ruang pimpinan mereka. Akibat perkelahian itu, satu oknum PNS bernama Idehang dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa miris ini bermula saat dua PNS bernama Jemain dan Idehang terlibat cekcok saat rapat digelar. Tanpa basa basi, keduanya kemudian bergumul di ruang rapat, sementara para PNS perempuan segera berhamburan berteriak ketakutan.

Menurut Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Aryo Dwi Wibowo, nyawa korban tidak tertolong meski sudah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan awal pihak kepolisian, di tubuh korban ditemukan beberapa luka robek pada bagian bibir, dagu, hingga luka lebam pada telinga kanan dan kening sebelah kanan.

Sejauh ini polisi belum menetapkan Jemain sebagai tersangka lantaran aparat masih melakukan pemeriksaan secara intensif. Lima orang saksi termasuk pimpinan mereka juga turut diperiksa sebagai saksi kasus duel maut itu. Kuat dugaan, keributan dipicu masalah kehadiran atau kedisiplinan saat bekerja.

Sementara itu, saat ditemui di Rumah Sakit Maddukelleng Sengkang, istri korban yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak tampak tak kuasa menahan duka melihat suaminya telah terbujur kaku. Ia terlihat beberapa kali pingsan.

Usai divisum, jenazah Idehang kemudian langsung dibawa ke kediamannya di Kompleks Perumahan Irigasi Bila, Desa Pajalele, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo. Korban meninggalkan seorang istri dan lima orang anak.(v)

Kamis, 17 November 2016

PESUGIHAN SEDAH MERAH



            Keraton Kartosuro, setelah dijebol oleh Sunan Kuning, dan akhirnya dapat direbut kembali dengan bantuan Kompeni, pada akhirnya diputuskan untuk dipindah. Mengapa harus dipindah? Sebab, menurut kepercayaan, sebuah keraton yang berhasil dibobol musuh politiknya tak akan mempunyai wibawa dan hal itu akan terulang lagi.
            Setelah Keraton Kartosuro dipindah ke Surokarto Hadiningrat, di bekas keraton itu akhirnya hanya tinggal benteng yang terbuat dari bata merah. Kini keberadaan bangunan bersejarah itu sudah sangat mengenaskan, karena tak terawat lagi. Tak ada tanda-tanda bekas berdirinya sebuah makan keramat Putri Sedah Merah.
            Pak Sofyan yang berpotensi sebagai pengusaha di Surabaya ini sekitar tahun 1989 mengalami kepailitan. Hal ini disebabkan  karena ia tertipu oleh rekan bisnisnya. Modalnya rain, usaha macet, hutang menumpuk. Kenyataan ini benar-benar membuat dirinya senewen, bahkan kehabisan akal mencari solusinya. “bahkan waktu itu pernah terlintas dalam pikiran saya untuk bunuh diri,” kenang sofyan.
            Ia merasa beruntung karena tidak sampai nekad melakukan tindakan sangat bodoh itu. Oleh rekannya yang berasal dari solo, Sofyan diberi tahu agar mencari jalan alternatif untuk memulihkan usahanya sofyan akhirnya memang nekad melakukan ritus nyeleneh itu. Seperti yang dikatakan Tantyo, malam bulan purnama, katanya merupakan malam yang terbaik untuk melakukan itu. Begitu saat itu tiba, berangkatnya Sofyan dan Tanyo Menuju pemakaman yang terletak di bekas keraton Kartusuro itu.
            Sesampainya di Solo, mereka mampir mencari dua Wanita penghibur yang mudah sekali didapat di sudut remang-remang kota Solo. Setelah mendapatkan Wanita penghibur sebagai syarat mutlak, mereka bertempat akhirnya berangkat Menuju lokasi keramat tersebut.
            Di tempat tersebut mereka mengutarakan maksudnya pada juru kunci makam tersebut.
“Nak, tempat ini bukan untuk begituan. Itu berita yang salah tentang makam ini.” Begitu kira-kira keterangan juru kunci makam tersebut.
“Tapi saya tetap ingin melakukannya, Pak!” desak Sofyan.
            Karena terus di desak, akhirnya juru kunci tersebut menyilahkan Sofyan masuk dan Tantyo masuk ke makam untuk menabur bunga. Dan juru kunci itu kemudian meninggalkan Sofyan dan Tantyo beserta Wanita penghibur yang mereka bawa.
            Bulan purnama memancar dengan terangnya. Sinarnya menghujam menyentuh permukaan bumi dengan kelembutannya. Gelombang laut membuncah  dengan dasyatnya menggapai-gapai bibir pantai yang mulai merasakan nikmatnya cumbuan gelombang. Di saat bersamaan Sofyan mulai mempreteli pakaian  wanita pasangannya. Dan tak lama kemudian mereka sudah saling tindih saling memacu syahwat hingga sampai ke puncak kenikmatan yang semu dan terselimuti hawa hitam pekat menakutkan. Sebuah perangkap jebakan kenikmatan telah membuai anak manusia berlain jenis terlibat dalam dosa.
            Menurut pengakuannya kepada Misteri, Sofyan melakukan ritual itu setiap bulan purnama selama tujuh kali berturut-turut. Dam memang setelah ia melakukan ritual seksual tersebut, usahanya yang dia lakukan mulai dari awal lagi mulai ada tanda-tanda kemajuan. Dan semakin lama semakin maju usaha yang dikendalikannya. Lalu ia melakukan selamatan di makam tersebut.      
            Sekarang sofyan telah menikmati hidupnya lagi dengan berbagai fasilitas yang memadai. Ia berkecukupan dalam hal duniawi. Namun selain itu di hatinya ada yang hilang. Meski bergelimang harta, Wanita, dan punya anak buah yang banyak, ketentraman hatinya tak ada. Perasaan was-was, tak tentram selalu memburu hatinya, hingga tidur tak nyenyak, hidup dalam ketakutan akibat jalan hitam yang ia ciptakan sendiri.
            Sudah berbagai guru spiritual ia temui untuk menentramkan hatinya. Untuk mengembalikan mutiara kedamaian yang lama hilang. Namun dambaannya itu belum juga ditemukan . bahkan berbagai ruwatan untuk menghilangkan yang namanya sengkala hidup sudah puluhan kali ia lakukan. Dari rawatan kelas kacangan, hingga rawatan yang memerlukan biaya jutaan rupiah. Namun belum juga memulihkan kedamaiannya.
            Ditambah lagi suasana keluarganya, meski lebih dari kecukupan materi, namun gersang di hati. Istrinya banyak bertingkah dengan gaya hidup high-class. Bahkan banyak yang bilang istrinya suka melahap daun-daun muda, seperti yang dilakukan sofyan.
            Anak-anaknya tumbuh dengan liar. Bahkan banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas dan obat-obat terlarang. Tidak ada rasa hormat terhadap orang tua sedikipun. Yang mereka tahu orang tua itu tempat meminta uang. Kalau begini siapa yang menyalahkan siapa?
            Ya,Sofyan hanya bisa meratapi nasibnya. Ia baru sadar, ternyata harta bukan segalanya dalam hidup ini, terlebih bila semuanya diperoleh dengan  jalan sesat.
            Memang, bila manusia sudah berpaling dari-Nya, dan mulai menyekutukan Sang pencipta, dengan cara memuja iblis yang mengimi-imingi ke nikmatan semu dunia, maka penderitaan panjang akan merengkuhnya untuk selamanya. Apalah artinya dari semua kesemuan nikmat yang diciptakan iblis dengan bujuk rayunya. Sofyan ingin kembali ke jalan yang benar, tetapi ia telah membuat perjanjian dengan Putri Sedah Merah. Untuk itu berpikirlah sebelum berbuat. Jangan menjadi Sofyan-Sofyan baru di dunia kegelapan sana.(M)
           

AJI PENGASIHAN ASMARA WULAN SURYA



            Cara kerja sebuah pelet adalah dengan mempengaruhi alam bawah sadar manusia. Keberhasilan ritualnya, selain harus ada mantra atau doa yang mesti dihafal juga didukung dengan konsentrasi membayangkan wajah dan tubuh orang yang dituju secara utuh.
            Keterpaduan antara doa atau mantra dengan konsentrasi itulah saat yang tepat untuk melepaskan ilmu pelet. Misalnya, dengan menyebut nama korban beserta nama ibunya. Dan jika untuk mengalami kesulitan, pelaku boleh menggunakan media yang mendukungnya, seperti : foto, rambut, celana dalam atau apapun yang pernah dipakai sang korban.
            Biasanya pelet bekerja pada malam hari, terutama saat korban terlelap tidur. Sebab, suasana sepi di malam hari sangat mendukungnya. Hal ini karena orang yang tengah lelap tidurnya, konon sukmanya melayang-layang.
            Jika telah berhasil, biasanya korban akan mencari-cari orang yang telah memeletnya. Tapi kalau wanita, biasanya dia lebih suka menyimpan perasaannya. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai mendekati si dia agar apa yang kita inginkan tercapai.
            Konon, kekuatan sebuah pelet tidak mengenal waktu dan tempat. Tidak mengenal waktu artinya, sampai kapan pun pengaruh pelet akan terus tumbuh di hari sang korban, selagi kita tetap mengamalkannya dan tidak melanggar pantangan.
            Sebab itu kita senantiasa mengasah ilmu pengasihan agar daya pengaruhnya tidak hilang. Sedangkan tidak mengenal tempat artinya, seberapa pun jauh orang yang kita tuju (asal sudah saling mengenal), Insya Allah dia akan takhluk hatinya.
            Selain yang telah disebutkan di atas ada beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya ritual pelet atau pengasihan. Faktor keberhasilan misalnya : keyakinan, tekad dan niat yang sungguh-sungguh, cara pengalaman yang baik sesuai ketentuan orang yang memberikan/mengijazahkan.
            Faktor kegagalan, misalnya : ragu-ragu pada saat mengamalkan, melanggar pantangan, kurangnya syarat ritual, memperoleh pelet tanpa ijazah guru, kurang yakin, kesalahan saat pengalaman, ketidakcocokan pada jenis pelet tertentu, adanya benteng atau penangkal anti pelet dari orang yang dituju dan selebihnya karena tidak ada Ridho Allah SWT.
            Menurut sebuah sumber, keadaan orang yang dihina dilecehkan juga sangat mempengaruhi cepatnya keberhasilan ritual ilmu pengasihan atau pelet.
            Kali ini Misteri akan menularkan ilmu pengasihan yang saya peroleh dari seorang kakek yang biasa disapa Pak Aung, 75 tahun. Ilmu ini cara kerjanya sangat mirip santet. Tak heran, jika orang menyebutnya dengan sebutan Santet Asmara. Tapi ini beda.
            Kegunaannya hanya untuk meruntuhkan hati wanita yang sulit ditaklukkan. Inilah mantra Aji Pengasihan Asmara Wulan Surya.
Bismillahirrahmannirahim
Niat ingsun angaji asmara wulan surya
Madep bumi tetep jalma asih
Nyawa demen ama tutut badan katut
Atine si jabang bayi…binti…
Teka welas teka asih teka madep
Teka lengleng teka pangleng
Lap kelingan maring badan ingsun
Cara lakunya :
1.      Puasa 7 hari atau 3 hari (tergantung kebutuhan)
2.      Sahur dan bukanya hanya makan singkong/wortel (dimasak) dan diminumnya air putih.
3.      Mantra dibaca jam 12 malam saat puasa
4.      Puasa dimulai hari kelahiran kita
Syarat-syarat ritual :
            Sediakan panci yang belum terpakai, jarum dan pecahan beling, yang masing-masing 9 biji, lugut  (bagian bambu yang gatal) sebanyak sesendok makan, dan foto atau benda – benda yang pernah dipakai calon korban.
            Sarana tersebut dimasukkan ke dalam panci yang berisi sedikit air dan dimasak. Sambil mengaduk-aduk membayangkan wajah korban.
            Ritual tersebut dilakukan tiap tengah malam selama mengamalkan. (ingat, panci itu tidak boleh digunakan memasak selama masih menjalankan ritual).
            Selanjutnya pelaku segera masuk ke kamar dan berkonsentrasi sambil membaca mantra dan menyalakan kemenyan di atas tungku untuk mempercepat proses.
            Sepintas, ritual tersebut terkesan aneh. Tapi ini untuk mempercepat reaksi. Karena kehebatan pengasihan ini maka orang yang terkena pelet akan mengalami “gatal” dan gelisah ingin bertemu (selanjutnya terserah anda).
            Pesan Misteri, jika telah berhasil nikahilah wanita yang anda pelet. Kalau tidak, akan sangat berbahaya!. (Misteri)
             
             

PERKAWINAN JIN DAN MANUSIA



            Mitos perkawinan antara manusia dengan jin sudah tidak asing lagi didengar lagi dan diketahui oleh masyarakat umum. Sekalipun pembuktian ilmiah sampai dengan saat ini belum menunjukkan fakta yang autentik dan dapat dipertanggung jawabkan.
            Sebaliknya, kisah semacam ini hanya bisa diterima sebagai mitos ataupun legenda yang dipercaya secara turun-temurun oleh kalangan rakyat jelata bahkan kalangan akademis perkotaan pun meyakini hal tersebut.
            Perkawinan semacam ini sekalipun sudah meru perkawinan menyimpang  karena tidak mengedepankan arti dan tujuan dari sebuah lembaga perkawinan yang sah menurut terminologi Al-Qur’an sebagaimana surat Ar-Rum ayat 21, dan merupakan rujukan umat Islam ketika mendefinisikan tentang ikatan dan tujuan perkawinan: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya, dia telah menjadikan diantaramu cinta kasih sayang”.
            Mengacu pada ayat “dan isteri-isteri dan jenismu”, maka secara langsung, telah merujuk pada 2 makhluk ciptaan Allah dan merupakan Khalifah di bumi yaitu manusia dan jin. Manusia dianjurkan membina rumah tangga dengan manusia, dan jin dengan jin. Dengan demikian ikatan rumah tangga harmonis sebagaimana yang diperintahkan Allah bisa terwujud.
            Alasan Allah tidak membolehkan perkawinan tersebut disebabkan perbedaan karakteristik dan indera. Yang satu fisik dan lainnya non fisik. Hal-hal lain yang memungkinkan perkawinan semacam ini sulit terealisir dalam sebuah bahtera rumah tangga, pertama fakta yang tampak pada wujud mereka masing-masing. Manusia yang bisa dilihat dan jin tidak terlihat. Juga batasan umur manusia yang sulit melebihi 100 tahun. Sementara jin bisa melebihi 1000 tahun. Perbedaan umur sampai level yang sangat jauh sudah menjadi satu gambaran yang sangat jelas disamping faktor lain.
            Jika antara manusia dan jin telah menikah, maka andaikan si wanita berasal dari bangsa jin maka bisakah dia mencuci, ke pasar, memasak, membersihkan rumah dan segala aktivitas rumah tangga bisa berjalan seperti yang diinginkan. Karena dia tidak bisa berlama-lama di alam manusia ketika meninggalkan wujud aslinya, maka tentu hal tersebut sangat mustahil.
            Dan perlu digaris bawahi pula bahwa kemampuan bangsa jin yang bisa berubah wujud dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya dan memiliki umur panjang. Secara nalar jika dikalkulasikan dalam perhitungan matematika masa remaja mereka sampai dengan masa perkawinan dimulai yaitu antara 130-250 tahun dan sesudah itu sudah masuk 40 tahunan. Jika mengikuti perhitungan manusia, jadi bagaimana mungkin berapa lama kira-kira seorang manusia bisa berumah tangga dengan mereka?

Pendapat Para Ulama
            Hal tersebut telah menjadi silang pendapat diantara ulama-ulama tempo dulu. Dan juga para mujahid. Tentang perkawinan musykil ini adalah satu riwayat dari Al Hasan serta Ibnu Qatadah yang juga diakui oleh penganut mazhab Hambali, Hanafi, Maliki, dll.
            Menurutnya, kisah tersebut banyak terjadi pada orang-orang terdahulu dan jika tertutup kemungkinan orang yang terkemudian. Bahkan Ibnu Thaymiyah sebagaimana terangkum dalam risalahnya Majma Fatawa Ibnu Thaimiyah Jilid 19, halaman 59 mengakuinya.
            Mengomentari hal tersebut, Al Ghartubi ketika merujuk riwayat Ibnu Katsir dalam Gahwah Al Anbiya Jilid II yang berbunyi, “…Salah seorang diantara kedua orang tua Ratu Bilqis (mertuanya Nabiyullah Sulaiman as) adalah jin. Bahkan menurut beliau (Al Gharthubi) pendapat yang menyatakan Ibunda Ratu Bilqis adalah jin perempuan secara rasional tidaklah bisa diterima”.
            Karena perbedaan jenis, karakter dan indera. Manusia berasal dari tanah, sementara jin dari api. Perbedaan ini sulit disatukan dan mustahil bisa melahirkan keturunan.
            Perbedaan jenis karakter dan indera, merupakan alasan yang sangat kuat yang memungkinkan perkawinan ini sulit terlaksana kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu dimana salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan.
            Jin yang berusia panjang dan manusia berusia pendek, sudah merupakan salah satu faktor penentu agar manusia tidak tergila-gila untuk melakukan hal tersebut.
            Kehamilan yang terjadi diantara manusia dengan jin merupakan karunia penciptaan di dalam penciptaan. Manusia dengan tingkat kehamilan 9 bulan 9 hari dan cenderung 1-3 janin. Sementara jin masa kehamilan selama 15 bulan dengan 7-15 janin. Disamping itu masa menyusui jin sangat lama bisa menghabiskan seluruh umur seorang manusia. Lalu untuk apa kita harus menikah dengan mereka?

Perzinahan Antara Jin dan Manusia
            Perkawinan antara jin dan manusia adalah bohong. Hal ini secara normal tidak bisa dibenarkan dan merupakan penyelewengan akan kodrat manusia dan jin itu sendiri, dan kalau pun itu terjadi, merupakan dongeng semata.
            Sementara itu, sejumlah majalah dan tabloid supranatural banyak mengekspos adanya perkawinan 2 makhluk dari 2 alam tersebut. Informasi yang dihembuskan seolah-olah sebuah fakta yang benar-benar terjadi sehingga mengundang keingintahuan para pembaca.
            Lalu banyak diantara mereka ikut-ikutan tanpa menimbang-nimbang untung rugi yang akan ditimbulkan olehnya. Anehnya, hal ini didukung oleh kalangan akademis perkotaan, yang memiliki pola pikir ilmiah. Buktinya, ada yang masih tetap mengakui akan adanya perkawinan menyimpang tersebut.
            Tidaklah mengherankan sejumlah paranormal profesional-amatir, aspal bahkan gadungan pun turut menawarkan jasa secara langsung maupun tidak sebagai penghubung antara manusia dan jin. Tentunya dengan mohon imbalan dari puluhan ribu sampai ratusan juta rupiah.
            Perkawinan antara jin dan manusia hanya sebuah dongeng alias fiktif yang difaktakan sehingga tidak bisa dikenakan sanksi hukum serta sulit dipertanggung jawabkan. Tetapi perlu digaris bawahi bahwa perzinahan antara manusia dan jin sering terjadi. Dan umumnya dilakukan oleh para tukang sihir setiap 4 jam sekali disesuaikan dengan perjanjian mereka. Cara perzinahan ini dilakukan, ada yang dilakukan secara sadar dan tidak sadar. Artinya tidak mengetahui jika salah satu (manusia) dizinahi. Sebagai contoh adalah :
1.      Jim masuk ke dalam kemaluan seorang suami ketika dia hendak menggauli isterinya. Bahkan tidak jarang jin tersebut merusak sperma yang ditumpahkan oleh si suami, dan mengakibatkan tertundanya kehamilan sampai beberapa waktu.
Tidak jarang pula menimbulkan sejumlah penyakit, dan gangguan kehamilan lainnya. Dan untuk mencegah keikutan jin perusak dan setan dalam hubungan suami isteri, Rasulullah SAW, menganjurkan membaca doa ini : “Allahumma janibnis syaitaani minna wajabnasyitaan amma razaktanii”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir at-Thabrani dalam kitab tafsirnya Al-Hakim, serta Imam Tirmizi dalam tafsirnya Nadwir al-Usnul. Juga Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra).
2.      Kepada wanita (isteri) yang jauh dari mengingat Allah baik itu muslim maupun non muslim, jin akan merubah dirinya menjadi si suami, dan menggaulinya, hanya saja dari persetubuhannya tidak bisa melahirkan keturunan.
3.      Jin tinggal dan masuk ke dalam rahim seorang wanita, dan menyetubuhinya dari dalam. Dampak dari ini sulit mengalami kehamilan dan sering keguguran.
Rasulullah SAW melarang seorang laki-laki mencampuri isterinya dalam keadaan haid. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani dalam kitabnya Tahrim Al-Fawashi dalam bab Miayyi Sya Yakumu Al Mukaa. Alasannya adalah :
Sperma si suami rusak, dan sperma jinlah yang bisa membuahi. Maka jin pun bisa menghasilkan anak yang boleh Rasulullah SAW disebut sebagai Al-Mukhannata (anak-anak jin dan setan). Hal ini telah diriwayatkan oleh Al-Hafizh Ibnu Jarir.
At-Thabrani meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah dan Rasul melarang seorang laki-laki mencampuri isterinya dalam keadaan haid, kalau dia melakukannya maka setan mendahuluinya, dan jika isterinya hamil maka anak yang lahir adalah Al-Mukhannata”.
Tentang Al-Mukhannata banyak diekspos oleh tabloid dan majalah supranatural (contohnya Tebo Anak Genderuwo). Tetapi sudah mengalami perubahan nama yaitu, anak genderuwo, serta berbagai istilah yang biasa bermunculan di masyarakat.
Hal ini bukan sesuatu yang luar biasa tetapi suatu kesalahan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Tidak percaya? Silahkan Pembaca tanyakan pada kedua orang tuanya…? . (Misteri)


 
Copyright © 2014 RADAR BERITA ONLINE . Designed by OddThemes