BREAKING NEWS

Recent Comments

Selasa, 30 November 2021

‌Jarum Emas si Ronggeng, Ini Susuk Istri Simpanan Om Amir

KEHIDUPAN Mira (32) kontan berubah. Dia dengan mudah mendapatkan uang dan harta dari seorang Om tajir asal Aceh yang kini menjadi suami simpanannya. Ini penuturannya. 

Jumat siang 5 November 2021. Mira galau. Hampir dua pekan sudah Om Amir tak mendatanginnya. Sejak Maret 2021, sejak mendapat uang jajan Rp30 juta/bulan, Mira pun 'disimpan' laki 58 tahun itu di sebuah rumah komplek bilangan Krakatau, Medan. Si Om tak datang bukan karena gaduh dengan gadis 'hebat di ranjang' itu. Bukan. Ceritanya, si Om minta 'off sesaat' karena kisah kasih terlarangnya mulai terendus bini tua. Tapi Mira kadung tak tahan dicekam kerinduan yang semakin menggigit. Apalagi semua akses komunikasi ke si Om terputus. Tak ada jalan lain. 'Anak didik' paranormal Abah Rahman ini pun melakukan ritual 'pemanggil sukma'. Ritus 'menggerakkan hati' orang di tempat jauh itu tentu terjadi lewat tangan sakti si cenayang. Dari rumahnya, Mira tinggal menunggu hasilnya (baca : Ritual si Kembang Malam, Tiap Hari Ngasih Makan Roh Halus). 

Begitulah. Efek dari ritual mulai terjadi. Jumat malam itu, ingatan Om Amir yang tengah asyik bersama istri mendadak melayang kepada Mira. Kepada malam terakhir mereka berasyik masyuk di Medan. Ingatan Om Amir terus saja melayang ke arah itu. Saat itu, di kamar, Mira tak kuasa menolak ajakan si Om. Enam langkah dari ranjang, gadis ini pun mulai melepas pakaian yang dikenakan. 

Satu demi satu busananya ditanggalkan. Dari baju penutup payudara sampai celana dalam. Mira pun bugil. Tubuh mulusnya tak terhalangi selembar kain pun. Payudara gadis ini sangat indah. Kelihatan montok dan kencang. Setelah bugil, Mira melangkah mendatangi Om Amir yang telentang di ranjang. Bagai diiringi musik, gerak langkah Mira nyaris tertata. 

Ia melenggang-lenggokkan pinggulnya yang mulus dan berisi. Payudaranya bergoyang-goyang menggairahkan. Gerak dari tubuh bugil Mira itu jelas d membangkitkan nafsu birahi. Om Amir pun terpesona dengan aksi pembuka wanita simpanannya itu. Ia lalu bangkit dari ranjang, berdiri, merangkul dan mencumbui Mira. 

Sebagai wanita yang profesional dalam menyervis laki-laki, Mira pun menyambut cumbuan itu. Tubuhnya bergelenjot mesra. Melalui mulut dan tangannya, gadis ini melakukan perangsangan. Dan, saat Om Amir semakin bernafsu, Mira pun dibopong ke ranjang. Di situlah mereka melepas hasrat. Begitulah. Usai melayang pada kenangan 'hih hah hih huh' terakhir itu, benak Om Amir beralih ke memori lain. Kali ini kepada pesta ulang tahun seorang teman Mira. Di pesta itu mereka berdansa dalam alunan 'Killing Me Softly' yang lembut. 

Pipi Mira yang halus melekat ke pipi Om Amir. Aroma parfum bunga mawar yang manis menggoda hidung Tubang pengusaha itu. Membangkitkan gairah cinta yang meluap di hatinya. Bibir ranum gadis itu juga begitu dekat dengan wajah si Om. Begitu menggiurkan untuk disentuh. Begitu menantang untuk dilumatkan. Tapi semua lamunan syurr Om Amir itu berakhir di ujung teriakan istri yang memanggilnya. Lamunan tentang Mira malam itu memang berakhir. Tapi seiring itu, nafsu Om Amir menemui gadis simpanannya itu semakin menggelegak. Dan...besoknya, Sabtu sore 6 November 2021, Om Amir telah tiba di hadapan Mira. Tentu setelah dia mencari alasan jitu guna meyakinkan istrinya. Nah, begitu kembali di pelukannya, malamnya, Mira pun habis-habisan menyervis Om Amir. Tiga hari di Medan, mereka pun mengobral seks. "Itu (hubungan seks -red) memang bagian wajib dari laku ritus susuk jarum emas Nyai Ronggeng yang telah dipasang di wajah dan sekujur tubuh dia," jelas Abah Rahman soal Mira, 'anak didiknya'. "Nah, kalau "begituan" sudah dilakukan, setiap permintaan dari si (wanita) pemilik susuk akan sulit ditolak oleh lelaki pasangannya. Dan hubungan pun semakin langgeng," tandas spiritualis bernomor ponsel 0813 7630 6023 itu. (*)

Selasa, 23 November 2021

Wita 'Stroom' Dikira Nagita Slavina, Luar Biasa...Susuk Abah Rahman Dongkrak Kecantikan

ANDA perempuan? Ingin tampak lebih cantik, menggoda, penuh aura kasih hingga bikin kaum Adam 'klepek-klepek'? Syaratnya satu : akal harus dibuang jauh!! 

Demikian syarat utama ritus pemasangan susuk emas pengasih made-in Abah Rahman. "Kalkulasi logis itu kan jelas berseberangan dengan hitung-hitungan rasa. Karena itu di sini akal harus dibuang. Tapi nanti lihatlah... kalau (orang) yang berobat ke saya penuh keyakinan dan tak pernah memakai logika, yang tak masuk akal itu akhirnya menjadi faktual. Keyakinan yang kuat akan mengubah wajah dan penampilan fisik menjadi lebih baik," beber Abah Rahman soal esensi dunia metafisik praktik kebatinannya. Lelaki tambun ini memang diketahui punya ilmu. Itu mengemuka sejak tabiatnya mendatangi makam-makam keramat dan menjalankan lelaku leluhur menjadi keasyikan baginya. Makam Nyai Ronggeng (Kampung Kolam, Deli Serdang), Makam Datuk Rubiah (Sungai Babura), Pancuran Puteri Hijau (Deli tua), Gua Laupirik tempat kelahiran Puteri Hijau (Seberaya, Tanah Karo), makam Putroe Neng (Lhokseumawe), adalah beberapa dari banyaknya lokasi keramat yang sering didatanginya. "Semua itu merupakan amanat gaib yang harus selalu saya jalankan," jelasnya soal motif pengelanaan ke makam-makam tua. Sejak menjalani lelaku batin itulah dia sering memberi pertolongan --terutama terhadap kalangan cewek malam yang galau lantaran ambisi duniawinya tak tergapai. Abah Rahman memantrai sekujur wajah dan tubuh gadis-gadis itu, dan ternyata banyak yang berhasil. Sejak itulah, tempat praktiknya --meski berpindah-pindah (kini di Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan)-- terus saja didatangi banyak orang yang meminta pertolongannya. 

Wita, gadis 26 tahun, asal Binjai, mengaku sering main di Stroom (karaoke di Gedung Selecta) juga tempat-tempat dugem wah lain di Medan, adalah fakta terbaru dari kemujaraban susuk emas paranormal ini. "Ya ceritakan saja apa adanya, bagaimana proses dan hasilnya, toh nanti kan nama kamu disamarkan," Abah Rahman meminta Wita sedikit bercerita pada wartawan Anda yang menemukannya di tempat praktik sang cenayang, baru-baru ini. " Ya begitulah," Wita mulai bercerita, "jelang pemasangan (susuk) dimulai, saya mengikuti semua langkah demi langkah sesuai dengan petunjuk yang diberikan Abah. Lalu, dengan menyelaraskan hati, pikiran dan rasa, saya akhirnya benar-benar merasakan sesuatu yang berbeda. Saat jarum emas (susuk) itu diperlihatkan keasliannya dan ritual dimulai, saya pun merasakan ada aliran energi yang lama kelamaan cukup besar mengalir ke dalam pikiran dan sekujur wajah serta tubuh saya." Gadis ini bercerita dengan ekspresi tampak serasa belum percaya dengan perubahan kecantikan wajah dan tubuhnya saat ini. 

"Apalagi," sambungnya, (kali ini dengan ekspresi girang) "malam-malam Minggu pertama (setelah pakai susuk emas), beberapa tamu (karaoke) tiba-tiba menyapa dan seperti berebut memanggil saya dengan nama yang beda. Saya dan teman-teman mulanya heran, siapa yang dipanggil (dengan sebutan) Nagita, eh rupanya saya yang dipanggil Om-Om keren itu. Ini benar-benar terjadi lho sampai beberapa malam, ada sekitar seminggu, dengan laki-laki (si pemanggil) yang berbeda-beda dan jumlahnya.... ya puluhan Om-Om lah. Aneh memang!! Bukan karena kompak karena memang (Om-Om) tak saling kenal dan waktunya pun beda-beda, tapi mereka semua itu memanggil saya (sebagai) Nagita karena dalam pandangan mereka saya benar-benar berwujud Nagita Slavina. Wah dikira artis, saya sih enak-enak aja jadi primadona baru, hahaha...." Dengan model rambut pendek, gadis putih berwajah bulat imut menggemaskan ini memang sekilas tampak mirip dengan istri presenter Raffi Ahmad itu. 

Lalu adakah peristiwa 'artis Nagita Slavina muncul di balik keremangan klab malam Kota Medan' itu efek mistis susuk Abah Rahman? Dilontar tanya seperti itu, paranormal ini malah menjawab dengan makna menukik. "Yang jelas, di balik glamournya dunia malam, mereka, cewek-cewek itu sejatinya membutuhkan ritual aneh yang bisa berperan 'menjaga' eksistensi mereka, minimal untuk tetap hidup di situ," pungkas Abah Rahman. So? (*)

Senin, 22 November 2021

Ketum LSM Terkams Minta Polsek Percut Sei Tuan Usut Tuntas Kasus Penikaman Anggotanya

Ketua DPP LSM Terkams, Samsul Bahri minta Polsek Percut Sei Tuan untuk serius menindaklanjuti kasus penikaman terhadap Junaidi yang dilakukan Anwar yang terjadi Minggu 21 Nopember 2021 di Jalan M.Yusuf Jintan, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Menurut Samsul Bahri, pelaku Anwar sudah dua kali dilaporkan ke Polsek Percut Sei Tuan dengan laporan yang pertama terkait kasus KDRT yang kasusnya sudah 1 tahun namun belum juga ditanggapi dan kedua kasus penikaman dan pembacokan tangan terhadap korbannya Junaidi anggota LSM TERKAMS, Selasa (23/11).

Kasus penikaman disertai pembacokan terhadap korban Junaidi yang dilakukan Anwar berawal dari kasus KDRT yang dilakukan Anwar terhadap istrinya yang merupakan adik dari Junaidi sendiri.

Menurut Junaidi dan Yusuf salah seorang saksi peristiwa yang didampingi sejumlah unsur pengurus LSM Terkams kepada wartawan bahwa antara dirinya dengan Anwar sebelumnya telah memiliki permasalahan.

Dimana Anwar yang merupakan mantan adik ipar Junaidi ini kerap melakukan tindak kekerasan terhadap adiknya yang merupakan mantan istri Anwar.

“Adek saya sering dipukul Anwar,jadi saya enggak terima.Lalu saya nasehati dan kasih tahu tapi terus berulang kali dan tidak berhenti-henti dia menyiksa adik saya,” ujar Junaidi

Tak senang adiknya dipukuli oleh Anwar, akhirnya pada 29 Juli 2020 lalu Junaidi bersama adiknya membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan atas kasus KDRT namun kasusnya belum diproses sehingga Anwar merasa kebal hukum.

Bahkan.Anwar pernah menyiramkan bubuk cabai dan mencuri uang Rp 10.000.000,- milik mantan istrinya tersebut.

Bahkan kasus pencurian yang dilakukan Anwar juga pernah dilaporkan ke Polisi.

Puncak peristiwa kasus penganiayaan terhadap Junaidi terjadi pada 21 November 2021. Junaidi yang kesal dengan kelakukan Anwar yang mantan adik iparnya tersebut mendatangi Anwar dan cekcok mulut terjadi.

Junaidi sempat emosi hendak memukul Anwar namun ternyata Anwar sudah menyiapkan sebilah pisau lipat. Junaidi pun kaget lalu menepis serangan pisau Anwar dengan menendang pelaku lalu Anwar menebas dan menusuk tangan Junaidi hingga berlumuran darah, keduanya pun dipisahkan oleh warga setempat.

Kemudian Minggu (21/11/2021) malam, Junaidi yang didampingi adik kandung (mantan istri Anwar) bersama pengurus LSM Terkams melaporkan kasus tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan dengan diperkuat surat Visum.

Ketua DPP LSM Terkams, Samsul Bahri berharap  kepada Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak dan Kapolrestabes Medan, Riko Sunarko untuk dapat mengusut tuntas kasus ini hingga selesai.

Karena sudah meresahkan warga Percut Seituan dan Persoalan ini hendaknya dinomor satukan,” harap Ketua DPP LSM Terkams, Samsul Bahri didampingi Sekum LSM Terkams, Bendahara Umum, DPD Sumut LSM Terkams, DPC LSM Terkams Deli Serdang dan DPK LSM Terkams Percut Seituan.

Samsul juga berpesan kepada semua jajarannya, agar tetap tenang dan sabar serta jangan ganpang terprovokasi. Mari kita serahkan kepada pihak yang berwenang dan biarlah hukum yang berjalan. Keadilan harus ditegakkan. (Man)

Jumat, 19 November 2021

‌Abah Rahman Luluhkan Hati Tubangnya Dinda

SEMPAT mesra lalu ditinggal begitu saja, Dinda (34) akhirnya berjuang hingga berhasil kembali merebut hati si Om Kadis tajir. Semua berkat 'klenak-klenik' Abah Rahman. Inilah penuturan gadis manis --yang kini semakin asyik masyuk dengan Tubang bertugas di Aceh-- itu. 

Dinda semula gadis lugu. Tapi hilangnya ketauladanan orang tua membuyarkan itu. Dia mulai keluar rumah. Berekspresi mencari eksistensi diri. Awalnya keluyuran di waktu malam. Tapi karena keseringan, orang tuanya akhirnya tak lagi mengurus Dinda pulang apa tidak. Kebebasan itu sangat menyenangkan Dinda yang saat itu mulai merambat remaja. Enam belas tahun. Buah dadanya mulai tumbuh subur. Ranum. Tubuhnya sintal karena terus dinamis berjalan. Seiring itu, dia pun mulai materialis. Apalagi sejak keranjingan main di Kristal. Ini diskotek Medan era awal 2000-an. Pergaulan 'jedag-jedug' itulah yang kemudian mengantar Dinda (dulu) menjadi dijey di diskotek tersebut. Selain memiliki sedikit kemahiran mengatur musik dalam medium cakram, Dinda punya wajah yang enak untuk dilirik. Ya, kendati kulitnya tak putih, tetapi mata, hidung dan mulutnya mempunyai daya pikat. Begitulah. Di tempat hiburan itu pula Dinda mulai bermain asmara. Dia kepincut rayuan seorang cowok Tionghoa. Di tengah riuh dentuman musik house, cinta terlarang mereka pun bersemi. Tapi belum lagi lama bermesraan dengan pacarnya, atau persis saat Dinda mulai bisa menikmati hubungan seks, tiba-tiba sang kekasih tak lagi menemuinya. Dinda stres. Uring-uringan. Tapi tak lama sejak itu, dia pun mulai menekuni profesi sebagai pelacur berkelas. Tujuannya, selain untuk melampiaskan dorongan seks, juga sekaligus cari uang bergepok. 

Lelaki yang disasar Dinda tentu berkantong tebal. Harus yang royal, gampang menghambur-hamburkan uang, dan memberi tips yang lebih jika sang tamu diservis dengan baik. Memang, untuk urusan permainan di ranjang, Dinda mengaku harus menggairahkan. Harus pandai membawa lelaki yang dikencaninya melayang sampai surga. Bahkan, jika sang Tubang suka menenggak Miras, Dinda yang dikenal pintar merayu tak segan-segan melayani dengan berbagai servis plus gaya bercinta yang terkadang aneh - aneh. 

Semua 'servis khas' itulah yang membuat seorang pejabat Kadis (Kepala Dinas) dari sebuah kabupaten dingin di Aceh klepek-klepek di tangan Dinda. Pun begitu, masa 3 tahun berkisah kasih akhirnya membuat sang Tubang kapok. Itu karena Dinda diketahui mengibulinya. Ini bukan soal uang bertipek-tipek yang selama 3 kalender mengalir ke gadis itu. Bukan. Dinda diketahui selingkuh. Gadis ini pun diputus tus tus. 

Keputusan Om pejabat daerah itu kontan membuat Dinda kelojotan tak karuan. Lebih 3 bulan dia blingsatan. Itu karena --lewat apa pun-- dia tak lagi bisa berkomunikasi dengan si Om tajir. Semua akses ditutup. Beruntung bulan kelima, Dewi Fortuna mulai mendatangi hidup Dinda. Ceritanya, lewat teman sesama anak malam, Dinda diantar ke rumah Abah Rahman. "Di sinilah keajaiban lalu terjadi. Memakai nomor (handphone) baru tiba-tiba dia menelponku. Dia yang kemarin sangat benci eh berubah jadi ngaku rindu. Aku hampir tak percaya," girang Dinda, ditemui seusai dari tempat praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini. Alhasil, kisah kasih terlarangnya dengan si Om Kadis kini bersemi lagi. Dipisah jarak lebih 500 Km tak membuat si Om jarang mendatangi Dinda. Mengendarai mobil, hampir saban week-end laki 50-an tahun itu turun ke Medan. Lalu resep klenik apa yang meluluhkan hati si Om hingga kembali jatuh ke pelukan gadis yang telah dibencinya? 

Ditanya soal itu, Abah Rahman sedikit bercerita. Menurutnya, semua itu berkat ketekunannya dalam mendekatkan diri pada dunia gaib. Cenayang ini memang sejak lama diketahui rajin mendatangi makam-makam keramat, di mana saja, terutama di wilayah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Itu selain dia juga mendapat bimbingan leluhurnya yang semasa hidup dikenal saleh. Karena dua hal itulah hati lelaki tambun ini acap bisa bisa "membaca" bahkan "membelokkan" hati orang lain, baik yang berada di dekatnya maupun yang jauh sekalipun. Karena karunia karomah itu pula, dia tak perlu bicara panjang lebar pada setiap lawan bicaranya, tetapi hanya ngomong sesuai dengan keadaan hati orang yang sedang dihadapinya. "Pada setiap pasien selalu saya bilang, kalau berobat ke saya jangan pernah pakai logika," tandas Abah Rahman. Ini memang soal dunia di luar nalar. (*)

Ketua DPP LSM Strategi Sambangi Kediaman Feli Koto Di Namorambe Deli Serdang

Bak tak mengenal lelah, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) LSM Strategi Sumatera Utara M.Yusuf Siregar, tokoh pemerhati sosial yang akrab dengan sapaan Boy Siregar itu tak hentinya melakukan komunikasi interpersonal dengan kader di setiap jajaran LSM Strategi se-Sumut.

Meskipun pola Komunikasi interpersonal tidak diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) LSM Strategi maupun Peraturan Organisasi (PO) yang ada, tapi hal tersebut menjadi agenda rutin yang berkesinambungan dilakukan Boy Siregar sejak wadah sosial kontrol berbasis massa itu berdiri pada Minggu, 10 Juni 2012 silam.

Seperti kali ini, Ketua DPP LSM Strategi yang juga Kordinator Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat Bersatu (Forkom LSM Bersatu) Sumut Indonesia masa bakti 2020-2023 terlihat menyambangi kediaman Ramli alias Feli Koto, Bendahara DPK LSM Strategi DS di depan Hotel Dely River/Omlamdia Jl.Besar Namorambe Deli Serdang, Jumat malam (19/11).

Kedatangan Boy bersama sejumlah pengurus harian Provinsi pada acara malam lek lekan, yaitu tradisi begadang jelang parhelatan ataupun pesta yang digelar Feli Koto guna memeriahkan pernikahan adiknya disambut antusias puluhan kader Komcat Namorambe dan DPK LSM Strategi DS yang dikomandoi Indra Prasetyo, yang bertepatan sedang berulang tahun.

"Happy Birthday buat rekan juang kita Ketua Deli Serdang Sdr.Indra Prasetyo, moga diberikan kesehatan, umar panjang dan limpahan rezeki", ucap Boy Siregar di sela sela kegiatan yang di isi beragam aktifitas tersebut.

Turut dalam rombongan DPP LSM Strategi Wakil Ketua (Waka) Bidang Hubungan Antar Lembaga Dedi Riyanto, Waka Bidang Perempuan, juga Ketua Pemerhati Wanita dan Anak Tertindas (Perwati) Sumut Nining Titi Sundawa, bersama Wakilnya Dessy Silvia, dan Kabiro Wirausaha Fatimah.

Salah seorang Wakil Sekretaris DPP Sariamin Tanjung, Wakil Bendahara Dewi Nasution, serta Abdul Hafiz Pulungan, Sekretaris Satuan Kerja Analisa Data dan Teknologi (Satker ADT) DPP yang diketuai Uspriadi, juga selaku Danki Satuan Tugas Komando Pertahanan Penertiban (Satgas Kotantib) LSM Strategi Sumatera Utara.

Sementara jajaran Deli Serdang hadir Ketua Perwati Sri Nurhayati bersama Farida Yani, Ida Kesuma, Amelia Putri, dan pengurus Perwati yang lain. Tampak Kabid Intelijen Investigasi DS Defanus Anwar Tarigan, Jhon Muksin Purba, Roy, Bendahara Komcat Namorambe Bahtiar Eko, Hady Broo, M.Aripin, Kabid Satker Zulchairi, beserta unsur lainnya. (Man)

Senin, 08 November 2021

LSM KSWD Resmi Bergabung Di Wadah Forkom LSM Bersatu

Setelah memenuhi persyaratan sesuai mekanisme yang telah disepakati Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat Bersatu (FORKOM LSM BERSATU), akhirnya kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM KSWD RI di bawah komando Eris Dermawan mendapat persetujuan unsur presidium Forkom LSM Bersatu Sumut Indonesia.

Diantaranya Muhammad Rajab, yang berasal sekaligus Ketum DPP LSM Teropong Keadilan Hukum (TKH), serta Agus Edi Syahputra Harahap, dari dan menjabat Ketua DPP LSM Sidik Perkara Sumatera Utara.

Kemudian Ketua DPP LSM Strategi M.Yusuf Siregar, unsur presidium yang akrab disapa Boy Siregar ini juga selaku Kordinator Forkom LSM Bersatu untuk masa bakti 2020 - 2023 mendatang.

"Terhitung malam ini, DPP LSM KSWD RI dinyatakan resmi menjadi keanggotaan Forkom LSM Bersatu", ucap Boy Siregar di Markas Sementara Jl.Kedondong Pasar 7 Marindal, Senin (8/11) malam.

Boy menyebutkan, sesuai akta pendirian LSM KSWD bergerak pada bidang sosial wisata dan budaya. Dari itu, secara otomatis Ketuanya (Eris Dermawan) duduk sebagai Ketua Bidang (Kabid) Sosial dalam wadah sosial kontrol gabungan lintas suku lintas agama tersebut.

"Selamat bergabung buat rekan-rekan dari LSM KSWD, moga bersinergi dan tetap solid, serta dapat menjalankan amanah AD/ART maupun PO Forkom LSM Bersatu. Terpenting, saat menjalankan tupoksi di tengah masyarakat nantinya harus senantiasa berdiri di atas koridor hukum yang berlaku", imbuhnya.

Sementara Ketua DPP LSM KSWD RI Sumut Eris Dermawan, mengucapkan terimakasih kepada puluhan Ormas/LSM yang sudah ataupun yang bakal tergabung di Forkom LSM Bersatu.

"Terutama buat Ketua-Ketua yang duduk pada dewan presidium, kami ucapkan terimakasih atas izin, bimbingan juga motivasinya, sehingga LSM KSWD diterima menjadi keanggotaan Forkom LSM Bersatu", ujar Eris, didampingi Ketua ITE nya Mhd.Sidik, Bendahara Fitriany, dan Ratu Elisa.

Hadir Wakil Ketua (Waka) LBH Forkom LSM Bersatu, Edwin S Pohan, sejumlah delegasi LSM Strategi seperti Uspriadi, Waka DPP Bidang Kaderisasi, sekaligus Danki Satgas Kotantib Sumut, Wasek DPP Sariamin Tanjung, dan Dessy Silvia, juga menjabat Waka Pemerhati Wanita dan Anak Tertindas (Perwati) DPP yang diketuai Nining Titi Sundawa, Kabiro Wirausaha Fatimah, serta Kabiro Kesekretariatan Abdul Hafis Pulungan. (Man)

Minggu, 07 November 2021

Pemilihan Calon Direksi BUMD Masih Ngambang, Forkom LSM Bersatu Bakal Laporkan Gubsu Ke Mendagri

Sejak terbentuk tanggal 28 Juni 2021 lalu, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Direksi BUMD yang diketuai H.Afifi Lubis SH itu belum juga mengumumkan siapa pemenang yang layak menduduki kursi direktur pada badan-badan usaha milik Pemprovsu tersebut.

"Tak terbantahkan, fenomena ini pasti mengundang kecurigaan publik", ujar Sukma Jaya, Kabid Humas Forkom LSM Bersatu yang berasal dan sakaligus menjabat Ketua Ikatan Warga Satya (IWS) Sumatera Utara, di kantornya Jl.Garu 3 Medan, Senin (8/11).

Kemudian Sukma Jaya meminta Gubsu untuk memerintahkan Ketua Pansel Afifi Lubis segera mengumumkan pemenang hasil seleksi calon direksi BUMD yang telah dinanti-nantikan masyarakat Sumatera Utara tersebut.

Ketua IWS Sumut ini mengaku jika pihaknya (Forkom LSM Bersatu) dalam waktu dekat bakal melaporkan Gubsu beserta Ketua Pansel pemilihan calon direksi BUMD Provsu kepada Mendagri Tito Karnavian.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pengumuman Nomor : 04/PS/PROVSU/VIII-2021 Tanggal : 5 Agustus 2021 telah mengeluarkan Hasil Seleksi Ujian Tertulis Dan Penulisan Makalah Calon Direksi BUMD Provsu, termasuk diantaranya 2 direktur bidang PDAM Tirtanadi.

Namun sudah hampir 3 bulan, Gubsu H. Edy Rahmayadi belum juga menentukan siapa pemenang seleksi pemilihan calon direksi tersebut.

"Kondisi ini tentu dapat mempengaruhi kinerja masing-masing BUMD dalam melayani masyarakat Sumatera Utara", kata M.Yusuf Siregar, Kordinator Forkom LSM Bersatu yang akrab disapa Boy Siregar, Rabu sore (20/10/2021). 

Dianya kemudian menjelaskan seputar keberadaan BUMD yang merupakan perwujudan dari peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pembangunan ekonomi daerah.

"Peran BUMD dimaksud adalah dengan memberikan kontribusi terhadap penerimaan PAD baik dalam bentuk deviden atau pajak", terang Boy Siregar.

Menurutnya lagi, unsur direksi menjadi tolak ukur keberhasilan setiap BUMD, utamanya PDAM Tirtanadi sebagai pengelola air minum haruslah memiliki kelengkapan jajaran direksi sesuai bidang tugasnya, agar kinerja pelayanan kepada masyarakat konsumen dapat berjalan maksimal.

Kordinator Forkom LSM Bersatu masa bakti 2020-2023 yang berasal sekaligus menjabat Ketua DPP LSM Strategi itu berencana melaporkan dugaan penyimpangan seputar kinerja Panitia Seleksi (Pansel) Pemilihan Calon Direksi BUMD yang diketuai H. Afifi Lubis ini.

"Namun kami berharap agar Gubernur Sumatera Utara secepatnya memilih dan mengangkat para direksi BUMD tersebut", tandas Boy Siregar.

Sebelumnya, Ketua Bidang (Kabid) Korupsi Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat Bersatu (FORKOM LSM BERSATU) Sumut Indonesia, Siddiq Fathon, pada Rabu (22/9/2021) lalu menilai jika polemik pemilihan direksi BUMD pengelola air minum tersebut tidak segera terselesaikan, tak menutup kemungkinan bakal memunculkan konflik, bahkan dapat menjadi preseden buruk terhadap kinerja pemerintahan Provinsi Sumut.

Shiddiq Fathon, yang juga Ketua LM Tipikor RI Sumatera Utara itu menyebut keterlambatan Gubsu H. Edy Rahmayadi mengumumkan pemenang seleksi calon direksi PDAM Tirtanadi mengindikasikan terjadinya Tarik Menarik Kepentingan (Spanning Of Interest) diantara sejumlah oknum maupun "pihak-pihak tertentu" di Provinsi Sumatera Utara. (Man)
 
Copyright © 2014 RADAR BERITA ONLINE . Designed by OddThemes