Cara kerja sebuah pelet
adalah dengan mempengaruhi alam bawah sadar manusia. Keberhasilan ritualnya,
selain harus ada mantra atau doa yang mesti dihafal juga didukung dengan
konsentrasi membayangkan wajah dan tubuh orang yang dituju secara utuh.
Keterpaduan antara doa
atau mantra dengan konsentrasi itulah saat yang tepat untuk melepaskan ilmu
pelet. Misalnya, dengan menyebut nama korban beserta nama ibunya. Dan jika
untuk mengalami kesulitan, pelaku boleh menggunakan media yang mendukungnya,
seperti : foto, rambut, celana dalam atau apapun yang pernah dipakai sang
korban.
Biasanya pelet bekerja
pada malam hari, terutama saat korban terlelap tidur. Sebab, suasana sepi di
malam hari sangat mendukungnya. Hal ini karena orang yang tengah lelap
tidurnya, konon sukmanya melayang-layang.
Jika telah berhasil,
biasanya korban akan mencari-cari orang yang telah memeletnya. Tapi kalau
wanita, biasanya dia lebih suka menyimpan perasaannya. Oleh karena itu kita
harus pandai-pandai mendekati si dia agar apa yang kita inginkan tercapai.
Konon, kekuatan sebuah
pelet tidak mengenal waktu dan tempat. Tidak mengenal waktu artinya, sampai
kapan pun pengaruh pelet akan terus tumbuh di hari sang korban, selagi kita
tetap mengamalkannya dan tidak melanggar pantangan.
Sebab itu kita
senantiasa mengasah ilmu pengasihan agar daya pengaruhnya tidak hilang.
Sedangkan tidak mengenal tempat artinya, seberapa pun jauh orang yang kita tuju
(asal sudah saling mengenal), Insya Allah dia akan takhluk hatinya.
Selain yang telah
disebutkan di atas ada beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya
ritual pelet atau pengasihan. Faktor keberhasilan misalnya : keyakinan, tekad
dan niat yang sungguh-sungguh, cara pengalaman yang baik sesuai ketentuan orang
yang memberikan/mengijazahkan.
Faktor kegagalan,
misalnya : ragu-ragu pada saat mengamalkan, melanggar pantangan, kurangnya
syarat ritual, memperoleh pelet tanpa ijazah guru, kurang yakin, kesalahan saat
pengalaman, ketidakcocokan pada jenis pelet tertentu, adanya benteng atau
penangkal anti pelet dari orang yang dituju dan selebihnya karena tidak ada
Ridho Allah SWT.
Menurut sebuah sumber,
keadaan orang yang dihina dilecehkan juga sangat mempengaruhi cepatnya
keberhasilan ritual ilmu pengasihan atau pelet.
Kali ini Misteri akan
menularkan ilmu pengasihan yang saya peroleh dari seorang kakek yang biasa
disapa Pak Aung, 75 tahun. Ilmu ini cara kerjanya sangat mirip santet. Tak
heran, jika orang menyebutnya dengan sebutan Santet Asmara. Tapi ini beda.
Kegunaannya hanya untuk
meruntuhkan hati wanita yang sulit ditaklukkan. Inilah mantra Aji Pengasihan
Asmara Wulan Surya.
Bismillahirrahmannirahim
Niat ingsun angaji asmara
wulan surya
Madep bumi tetep jalma asih
Nyawa demen ama tutut badan
katut
Atine si jabang bayi…binti…
Teka welas teka asih teka
madep
Teka lengleng teka pangleng
Lap kelingan maring badan
ingsun
Cara lakunya :
1.
Puasa 7 hari atau 3 hari (tergantung kebutuhan)
2.
Sahur dan bukanya hanya makan singkong/wortel (dimasak) dan diminumnya
air putih.
3.
Mantra dibaca jam 12 malam saat puasa
4.
Puasa dimulai hari kelahiran kita
Syarat-syarat ritual :
Sediakan panci yang
belum terpakai, jarum dan pecahan beling, yang masing-masing 9 biji, lugut (bagian bambu yang gatal) sebanyak sesendok
makan, dan foto atau benda – benda yang pernah dipakai calon korban.
Sarana tersebut
dimasukkan ke dalam panci yang berisi sedikit air dan dimasak. Sambil
mengaduk-aduk membayangkan wajah korban.
Ritual tersebut
dilakukan tiap tengah malam selama mengamalkan. (ingat, panci itu tidak boleh
digunakan memasak selama masih menjalankan ritual).
Selanjutnya pelaku
segera masuk ke kamar dan berkonsentrasi sambil membaca mantra dan menyalakan
kemenyan di atas tungku untuk mempercepat proses.
Sepintas, ritual
tersebut terkesan aneh. Tapi ini untuk mempercepat reaksi. Karena kehebatan
pengasihan ini maka orang yang terkena pelet akan mengalami “gatal” dan gelisah
ingin bertemu (selanjutnya terserah anda).
Pesan Misteri, jika
telah berhasil nikahilah wanita yang anda pelet. Kalau tidak, akan sangat
berbahaya!. (Misteri)
Posting Komentar