Keraton
Kartosuro, setelah dijebol oleh Sunan Kuning, dan akhirnya dapat direbut
kembali dengan bantuan Kompeni, pada akhirnya diputuskan untuk dipindah.
Mengapa harus dipindah? Sebab, menurut kepercayaan, sebuah keraton yang
berhasil dibobol musuh politiknya tak akan mempunyai wibawa dan hal itu akan
terulang lagi.
Setelah
Keraton Kartosuro dipindah ke Surokarto Hadiningrat, di bekas keraton itu
akhirnya hanya tinggal benteng yang terbuat dari bata merah. Kini keberadaan
bangunan bersejarah itu sudah sangat mengenaskan, karena tak terawat lagi. Tak
ada tanda-tanda bekas berdirinya sebuah makan keramat Putri Sedah Merah.
Pak Sofyan
yang berpotensi sebagai pengusaha di Surabaya ini sekitar tahun 1989 mengalami
kepailitan. Hal ini disebabkan karena ia
tertipu oleh rekan bisnisnya. Modalnya rain, usaha macet, hutang menumpuk.
Kenyataan ini benar-benar membuat dirinya senewen, bahkan kehabisan akal
mencari solusinya. “bahkan waktu itu pernah terlintas dalam pikiran saya untuk bunuh
diri,” kenang sofyan.
Ia merasa
beruntung karena tidak sampai nekad melakukan tindakan sangat bodoh itu. Oleh
rekannya yang berasal dari solo, Sofyan diberi tahu agar mencari jalan
alternatif untuk memulihkan usahanya sofyan akhirnya memang nekad melakukan
ritus nyeleneh itu. Seperti yang
dikatakan Tantyo, malam bulan purnama, katanya merupakan malam yang terbaik
untuk melakukan itu. Begitu saat itu tiba, berangkatnya Sofyan dan Tanyo Menuju
pemakaman yang terletak di bekas keraton Kartusuro itu.
Sesampainya
di Solo, mereka mampir mencari dua Wanita penghibur yang mudah sekali didapat
di sudut remang-remang kota Solo. Setelah mendapatkan Wanita penghibur sebagai
syarat mutlak, mereka bertempat akhirnya berangkat Menuju lokasi keramat
tersebut.
Di tempat
tersebut mereka mengutarakan maksudnya pada juru kunci makam tersebut.
“Nak, tempat ini bukan untuk begituan. Itu berita yang salah
tentang makam ini.” Begitu kira-kira keterangan juru kunci makam tersebut.
“Tapi saya tetap ingin melakukannya, Pak!” desak Sofyan.
Karena terus
di desak, akhirnya juru kunci tersebut menyilahkan Sofyan masuk dan Tantyo
masuk ke makam untuk menabur bunga. Dan juru kunci itu kemudian meninggalkan
Sofyan dan Tantyo beserta Wanita penghibur yang mereka bawa.
Bulan
purnama memancar dengan terangnya. Sinarnya menghujam menyentuh permukaan bumi
dengan kelembutannya. Gelombang laut membuncah
dengan dasyatnya menggapai-gapai bibir pantai yang mulai merasakan
nikmatnya cumbuan gelombang. Di saat bersamaan Sofyan mulai mempreteli
pakaian wanita pasangannya. Dan tak lama
kemudian mereka sudah saling tindih saling memacu syahwat hingga sampai ke
puncak kenikmatan yang semu dan terselimuti hawa hitam pekat menakutkan. Sebuah
perangkap jebakan kenikmatan telah membuai anak manusia berlain jenis terlibat
dalam dosa.
Menurut
pengakuannya kepada Misteri, Sofyan melakukan ritual itu setiap bulan purnama
selama tujuh kali berturut-turut. Dam memang setelah ia melakukan ritual
seksual tersebut, usahanya yang dia lakukan mulai dari awal lagi mulai ada
tanda-tanda kemajuan. Dan semakin lama semakin maju usaha yang dikendalikannya.
Lalu ia melakukan selamatan di makam tersebut.
Sekarang
sofyan telah menikmati hidupnya lagi dengan berbagai fasilitas yang memadai. Ia
berkecukupan dalam hal duniawi. Namun selain itu di hatinya ada yang hilang.
Meski bergelimang harta, Wanita, dan punya anak buah yang banyak, ketentraman
hatinya tak ada. Perasaan was-was, tak tentram selalu memburu hatinya, hingga
tidur tak nyenyak, hidup dalam ketakutan akibat jalan hitam yang ia ciptakan
sendiri.
Sudah
berbagai guru spiritual ia temui untuk menentramkan hatinya. Untuk
mengembalikan mutiara kedamaian yang lama hilang. Namun dambaannya itu belum
juga ditemukan . bahkan berbagai ruwatan untuk menghilangkan yang namanya sengkala hidup sudah puluhan kali ia
lakukan. Dari rawatan kelas kacangan, hingga rawatan yang memerlukan biaya
jutaan rupiah. Namun belum juga memulihkan kedamaiannya.
Ditambah
lagi suasana keluarganya, meski lebih dari kecukupan materi, namun gersang di
hati. Istrinya banyak bertingkah dengan gaya hidup high-class. Bahkan banyak yang bilang istrinya suka melahap
daun-daun muda, seperti yang dilakukan sofyan.
Anak-anaknya
tumbuh dengan liar. Bahkan banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas dan
obat-obat terlarang. Tidak ada rasa hormat terhadap orang tua sedikipun. Yang
mereka tahu orang tua itu tempat meminta uang. Kalau begini siapa yang
menyalahkan siapa?
Ya,Sofyan
hanya bisa meratapi nasibnya. Ia baru sadar, ternyata harta bukan segalanya
dalam hidup ini, terlebih bila semuanya diperoleh dengan jalan sesat.
Memang, bila
manusia sudah berpaling dari-Nya, dan mulai menyekutukan Sang pencipta, dengan
cara memuja iblis yang mengimi-imingi ke nikmatan semu dunia, maka penderitaan
panjang akan merengkuhnya untuk selamanya. Apalah artinya dari semua kesemuan
nikmat yang diciptakan iblis dengan bujuk rayunya. Sofyan ingin kembali ke
jalan yang benar, tetapi ia telah membuat perjanjian dengan Putri Sedah Merah.
Untuk itu berpikirlah sebelum berbuat. Jangan menjadi Sofyan-Sofyan baru di
dunia kegelapan sana.(M)
Posting Komentar