BREAKING NEWS

Recent Comments

Sabtu, 21 September 2013

Terawangan Paranormal Pak Opan, Sinabung Meletus Karena Kiai Janggar Marah

Oleh : Abdurrahman

Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus pada Ahad, 15 September 2013. Saat meletus, gunung ini mengeluarkan abu panas disertai lava. Letusan menyebabkan warga di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, mengungsi.

Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, menginstruksikan warga di sekitar Gunung Sinabung untuk mengungsi. "Warga di sekitar, sebagai mana arahan dari pihak Dinas Geologi, untuk mengungsi. Jumlahnya banyak," kata Ukur pada wartawan.

Menurut Bupati, para warga sudah berada di Kota Kabanjahe, ibu kota Tanah Karo. "Nantinya mereka akan ditempatkan di jambur (aula). Agar tidak ada yang terlantar," kata Ukur. Erupsi Gunung Sinabung dilaporkan tidak ada korban jiwa. Gunung Sinabung terakhir meletus pada 2010.

Kepala Bidang Humas Dinas Informasi Komunikasi Pemkab Karo, Jhonson Tarigan menyebutkan ada sekitar 2.000 warga dari enam desa, yakni Desa Simacam, Bekerah, Sigarang, Sukarayat, dan Kuta Tengah, di Kecamatan Naman Teran telah mengungsi di Kota Kabanjahe. Para warga menempuh jarak 17 kilometer dari tempat tinggalnya untuk mengungsi.

Letusan, kata Jhonson, terjadi sekitar pukul 3 pagi. Bila dibandingkan dengan erupsi 2010, letusan yang terjadi saat ini masih kecil. "Saya tidak merasakan getaran, gempa. Berbeda dengan letusan 2010 yang gempanya terasa hingga ke Kota Kabanjahe," ujar Jhonson, warga Kabanjahe.

Jika dilihat dari kacamata mistik klenik, kejadian ini mempunyai sarat makna. Paling tidak, begitulah menurut pandangan Sopan Sah Pane, akrab disapa Pak Opan,  wong pintar yang buka praktek di Jalan Sunggal, samping Wisma Bambu, Medan.

Masih menurut Pak Opan, penunggu gaib gunung Sinabung adalah Kiai Janggar, golongan Jin Ifrit, berusia 8000 tahun, berjubah hitam, tingginya mencapai bulan, sekitar 3000 KM lebih.

“Penghuni gaibnya marah, ia merasa dikucilkan, masyarakat seolah melupakannya, karena tidak pernah lagi orang berziarah atau memberi sesajen padanya,” begitu pengakuan Kiai Janggar pada Pak Opan. Karena itulah makhluk gaib ini melakukan peringatan kepada warga sekitar dengan meledakkan gunung Sinabung tersebut.

Namun hal tersebut tak perlu dirisaukan, begitu pengakuan Pak Opan, karena kali ini Kiai janggar hanya memberi shock terapi saja. Yang pada intinya, ia ingin masyarakat sekitar menghargai keberadannya.
Seperti pengakuan Kiai Janggar pada Pak Opan, ia berharap pada warga sekitar untuk menghidupkan kembali cara cara nenek moyang, dan sekaligus menjaga alam. Adab atau caranya pun tidaklah susah, cukup diletakkan bunga telon, seperangkat sirih, kemudian diletakkan di kaki gunung dengan memakai tampah.
Ternyata, penghuni gaib Sinabung ini bisa digunakan untuk segala macam hajat dan keperluan, tergantung keinginan si pemakai.  Caranya dengan menggunakan bunga telon sama sirih, fadiahkan Alfatiha sebanyak banyaknya pada Kiai Janggar, membuat wewangian dengan misik hitam, dan membakar buhur Sulaiman. Ada pun hal hal yang bisa dibantu Kiai Janggar adalah pengobatan medis non medis, kehilangan, problem kehidupan.

“Bagi yang ingin dijumpakan dengan Kiai Janggar, saya siap buktikan untuk komunikasi gaib, juga bisa menambahkan ketajam ilmu kegaiban, bahkan energinya bisa dimasukkan ke cincin. Bahkan, jika ada mediator bisa ditarik untuk dilakukan komunikasi,” ujar Pak Opan dengan yakin.  Begitulah dunia klenik, antara ada dan tiada. (*)

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 RADAR BERITA ONLINE . Designed by OddThemes