Hercules di Lanud Soewondo, Medan. |
"Langkah cepat, perintah KSAU sementara menghentikan operasional Hercules sampai selesai investigasi termasuk investigasi semua Hercules," ujar Fuad Basya dalam diskusi Polemik bertajuk "Hercules & Ironi Alutsista TNI" di Warung Daun Cikini, Jakpus, Sabtu (4/7/2015).
Fuad menjelaskan, pemeliharaan pesawat Hercules A-1310 yang jatuh di Medan pada Selasa (30/6) sudah memenuhi standard prosedur. Seluruh instrumen pesawat juga sudah dicek sebelum terbang.
"Kita analisa beberapa penyebab, ternyata di atas mendadak mesin rusak sebelah kanan, pilot meminta kembali dalam keadaan rendah belok ke kanan menyenggol antena Joy FM. Antena terletak di radius 3-4 km dari landasan, padahal aturan paling dekat 5 km. Ini salah satu penyebab," tutur Fuad.
Terkait kecelakaan Hercules, Fuad menuturkan, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan sudah menyusun rumusan rencana strategis (renstra) terkait kesejahteraan prajurit dan pemeliharaan alat utama sistem senjata.
"Anggaran TNI Rp 106 triliun naiknya besar sekali, namun 40 persen kita gunakan untuk belanja pegawai, di sana letak pemeliharaan, pembangunan," sambung Fuad.
Hingga Jumat (3/7) petang, total ada 114 korban yang berhasil diidentifikasi di RSUP Haji Adam Malik. Panglima Komando Operasi (Pangkoops) I Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto sebelumnya menyatakan pembersihan tempat jatuhnya pesawat Hercules di Medan sudah selesai.
"Di TKP sudah selesai dan tuntas," kata Agus, Jumat (3/7).
Menurutnya amunisi yang berada dalam pesawat sudah ditemukan tim. Namun untuk jumlahnya masih didata baik itu peluru tajam, peluru karet, dan peluru hampa.
(d)
Posting Komentar